
SAMPANG – malangpagi.com
Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi meresmikan Rumah Sakit Daerah (RSD) Ketapang, Kabupaten Sampang pada Kamis (12/11/2020). Peresmian rumah sakit dtersebut bertepatan pada momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56.
Beroperasinya RSD Ketapang ditandai dengan prosesi pengguntingan pita dan pemotongan tumpeng oleh Bupati.
Di kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan uang santunan sebesar Rp300 Juta dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada ahli waris dokter, yang meninggal dunia karena virus Corona.
Bupati H. Slamet Junaidi mengatakan, peresmian RSD Ketapang merupakan bentuk kehadiran Pemerintah Daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kecamatan Banyuates, Ketapang dan Sokobanah.
Proyek pembangunan RSD Ketapang dimulai sejak tahun 2016 sampai 2019, dan menelan dana hingga Rp29 Miliar. Rumah sakit ini berdiri di atas lahan seluas 5.800 meter persegi.
“Peresmian RSD Ketapang memang sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat Pantura. Alhamdulillah, hari ini bertepatan dengan peringatan HKN Ke-56 rumah sakit ini sudah diresmikan dan dibuka untuk warga membutuhkan pelayanan kesehatan,” ujar Slamet Junaidi.
Pria yang kerap disapa Aba Idi itu menegaskan, rumah sakit Ketapang memberikan harapan besar bagi masyarakat Banyuates, Ketapang dan Sokobanah untuk bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang maksimal.
Menurutnya, dengan diresmikannya Rumah Sakit Ketapang, dapat menambah fasilitas kesehatan bagi masyarakat di Kota Bahari yang ingin mendapat layanan kesehatan. Sekaligus membuka peluang kerja bagi para tenaga medis dan perawat di wilayah Pantura.
Ia menekankan, agar layanan kesehatan di RSD Ketapang dilakukan dengan sepenuh hati dan kasih sayang. Sebab, pelayanan yang baik dan ramah dapat mempercepat kesembuhan pasien.
Selain itu, pihak rumah sakit harus berupaya memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan dengan mengedepankan nilai integrity, compotensy agenda, results dan excellence. Pihaknya juga berupaya menghadirkan tenaga medis berkompeten seperti Dokter Umum, Dokter Spesialis dan tenaga pendukung lainnya.
“Untuk saat ini memang masih banyak kekurangan. Baik dari segi kelengkapan alat kesehatan maupun tenaga medis. Tapi secara bertahap kita akan penuhi semuanya, seperti ketersediaan alat CT-SCAN guna memberikan pelayanan maksimal,” jelas Slamet Junaidi.
Di tempat yang sama, Direktur RSD Ketapang dr. Juan Setiadi Zenniko, Sp.An menyampaikan, RSD Ketapang merupakan Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) yang berbeda di bawah naungan Dinkes Sampang.
Rumah sakit yang dinahkodainya itu merupakan rumah sakit tipe D. Pelayanan yang ada meliputi rawat jalan, rawat inap, UGD 24 jam dan pelayanan spesialis terdiri dari spesialis penyakit dalam, bedah, kandungan, anak dan poli gigi.
“Untuk sekarang kami hanya membuka rawat jalan saja. Untuk rawat inap, saat ini masih belum siap,” tuturnya.
Pihaknya akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah terkait dengan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Serta akan terus meningkatkan skill dan kemampuan tenaga medis yang ada. Sehingga, sesuai dengan arahan Bupati agar rumah sakit ini bisa menjadi rumah sakit rujukan segera terwujud.
“Tentunya, apa yang ada saat ini belum lah apa-apa. Tapi kita akan terus berproses dan berupaya menjadi yang terbaik. Dengan dukungan dari semua pihak Rumah Sakit Ketapang bisa eksis dan menjadi rujukan,” pungkas Juan.
Reporter : Widodo
Editor : MA Setiawan