KOTA MALANG – malangpagi.com
Penyambutan para ahli hukum internasional baik dari manca negara. Para pakar internasional ini hadir dari 8 negara seperti Prancis, Australia, Lithuania, Amerika, Kroasia, Polandia, Swiss, Bahrain.
Selain itu ada peserta juga dari perguruan tinggi di Indonesia seperti dari Universitas Andalas, Universitas Islam Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia dan Universitas Pertamina.
Gala Dinner Internasional Conference on Culture & Internasional Law (CILS) yang ke sembilan ini digelar, Selasa (2/10/2018) malam. Bertempat di Gazebo Balaikota Malang.
Hadir dalam acara tersebut Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko Wakil Walikota Malang, Prof Hikmahanto Juwana, Ph. D selaku penasehat CILS, Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, Sekretaris Daerah Kota Malang dan jajaran perangkat daerah di lingkungan pemkot Malang.
Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan ucapan selamat datang serta terima kasih atas kehadiran seluruh undangan. “Karenanya, saya pesankan kepada segenap peserta untuk enjoy dan menikmati senyaman mungkin setiap sudut kota malang. Baik itu kuliner maupun taman taman kotanya yang saya jamin sangat memberikan daya tarik,” ujar bung Edi sapaan akrab Wakil Walikota Malang.
Keberadaan Kota Malang sebagai kota pendidikan, diantaranya juga terpresentasikan atas keberadaan perguruan tinggi yang mencapai lebih dari 60 perguruan tinggi, baik itu perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Tentu bukan sebatas jumlah lembaga pendidikan yang menjadikan malang sebagai kota pendidikan dan beragam dinamika kehidupan masyarakat kota malang.
Selanjutnya, Potret atas kehadiran kampung-kampung tematik di Kota Malang lahir atas ide dan gagasan kolaborasi partisipasif warga masyarakatnya.
“Dan keberadaan mahasiswa yang nota bene berasal dari semua daerah di indonesia, menjadikan Kota Malang sebagai miniatur nusantara. Karenanya keragaman dan sentuhan lintas budaya daerah begitu kental di bhumi arema ini, tidak salah apabila kota malang dijadikan tuan rumah dalam penyelenggaraan konferensi,” pungkas bung Edi.
Penasehat CILS Prof Hikmahanto Juwana, Ph.D menyampaikan bahwa ahli-ahli hukum internasional yang datang ke Kota Malang ini akan banyak berdiskusi dengan mempresentasikan karya-karya ilmiahnya.
“Konferensi ini sebenarnya kerjasama antara UI dan beberapa Universitas, idenya kami ingin mengadakan internasioal conference yang tidak hanya selalu ada di Jakarta, karena Indonesia sangat luas dan besar. Sehingga kita bisa menunjukkan Ke-Indonesia-an kita di depan para profesor dari berbagai negara,” ujarnya.
Konferensi ini akan banyak membicarakan kebudayaan berkaitan dengan hukum internasional khususnya budaya Indonesia sendiri. Pelestarian budaya dalam aspek hukum internasional penting dalam rangka menghindari klaim dari negara lain.