KOTA MALANG – malangpagi.com
Komoditas penyumbang tertinggi dari inflasi Kota Malang di bulan Juli 2019 adalah Cabe Rawit. Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo menyampaikan, bahwa cabe rawit mengalami kenaikan harga sebesar 151,86 persen.
Harga cabe rawit ini menyumbang sebesar 0,1857 persen dari angka inflasi 0,20 bulan Juli Kota Malang.
“Bulan Juli 2019 ini komoditas penyumbang inflasi terbesar kota malang adalah cabe rawit dengan andil sebesar 0,1857 persen yang pedasnya menasional,” ujar Sunaryo, Kamis (1/8/2019).
Ia menambahkan, kenaikan harga bukan hanya di kota Malang tapi berdampak secara nasional dan penghambat inflasi kota malang terdapat dari Angkutan Udara dengan andil sebesar -0,2343.
“Penghambat inflasi kota Malang terdapat dari angkutan udara sebesar -0,2343 juga berdampak nasional,” bebernya.
BPS Kota Malang juga merilis data inflasi kota Malang pada bulan juli 2019 di Aula BPS Kota Malang. Inflasi bulan Juli sebesar 0,20 persen.
Angka inflasi ini lebih tinggi dari Inflasi bulan Juli Provinsi Jawa Timur yang berkisar di angka 0,16 persen. Inflasi kota Malang tertinggi keempat se-Jawa Timur setelah Jember dengan 0,24 persen.
Inflasi bulan Juli 2019 dipicu oleh naiknya harga beberapa komoditi antara lain: cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, emas perhiasan, buah pir, tauge/kecambah, ketimun, pisang, labu siam/jipang dan upah pembantu rumah tangga.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Bulan Juli 2019, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2.01 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0.59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.17 persen serta yang terkecil adalah kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0.01 persen.
Adapun komoditi yang menahan laju inflasi pada bulan Juli 2019 seperti: angkutan udara, bawang putih, tomat sayur, mujair, bawang merah, tongkol pindang, semangka, selada/daun selada, tarif kereta api dan besi beton.
Reporter : Red
Editor : Tikno