
KOTA MALANG – malangpagi.com
Masih dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 RI di Kota Malang, Kota Malang menggelar Festival Kendaraan Hias Tahun 2019 dengan tema Menuju Malang Creative City dari Malang untuk Indonesia dan dunia di halaman depan Balaikota Malang.
Ada Peserta 113 kendaraan hias yang ikut dalam kegiatan Festival Kendaraan Hias 2019 kali ini yang terdiri dari 106 mobil hias dan 6 sepeda hias.
Rute pawai kendaraan hias tersebut di mulai dari start Balaikota Malang – jl. Kahuripan – Rajabally- jl. Semeru – dan finish di depan Kantor Perpustakaan Kota Malang.
Hadir secara resmi pada saat pembukaan festival adalah Walikota Malang Sutiaji bersama Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Forkopimda Malang Raya dan Kota Malang serta Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 74 ini, diharapkan tak hanya dirayakan dengan sukacita saja. Namun, yang terpenting memaknai esensi HUT Kemerdekaan itu sendiri, yakni mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Mengisi hari kemerdekaan dengan ajang kreativitas anak bangsa sangatlah bagus. Terima kasih kepada seluruh yang terlibat mulai dari OPD, komunitas masyarakat, dan seluruhnya yang ikut menguatkan entitas dan identitas bangsa,” ujar Sutiaji, Minggu (25/8/2019).
Melalui kegiatan ini, lanjut Sutiaji, saya berharap dapat memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat kota malang, agar senantiasa ikut berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan karena Malang adalah potret Indonesia.
“Saya kita tadi keragamannya yang kita ambil, tagline yang kita ambil dari malang untuk Indonesia dan dunia. Jadi ini tidak kita pahami secara tekstual saja, tapi lebih dari itu yang kita ambil dan harapankan akan menggerakkan ekonomi rakyat,” tambah Sutiaji.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta bangsa dalam rangka Menuju Malang Creative City dari Malang untuk Indonesia dan dunia.
“Penilaiannya yang pertama adalah kreatifitas, kedua mengangkat kearifaan lokal dengan nilai-nilai nusantara kemudian yang ketiga bagaimana mereka berkreasi agar potensi-potensi yang ada instansinya, dinasnya terangkat,” tutur Ida Ayu.
Reporter : Red
Editor : Tikno