Malangpagi – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada dua hari terakhir di Kota Malang, semakin menambah angka kejadian bencana longsor maupun banjir. Selama dua hari mulai tanggal 27 November 2017 sampai 28 November dua 2017, empat kejadian longsor melanda Kota Malang.
Pada tanggal 27 November 2017, di Kelurahan Pandanwangi, tepatnya Titan Asri VII RT. 10 RW. 12
terjadi kejadian tanah ambles sedalam 1,5 meter sekitar pukul 14.30 wib, dimana tanah sekitaran tempat tersebut labil akibat hujan yang terus mengguyur. Ini merupakan kejadian kedua kali dimana sebelumnya juga pernah terjadi tanah ambles ditempat tersebut. Beruntung dalm peristiwa tersebut juga tidak terdapat korban jiwa.
Akibatnya, sementara waktu jalan kampung ditutup s akses warga, karena dikhawatirkan apabila terdapat getaran yang timbul dari kendaraan bermotor malah akan membahayakan.
Disusul pada hari berikutnya, 28 November 2018, malah terjadi dua kejadian tanah longsor dibeberapa titik di Kota Malang. Sekitar pukul 18.00 wib, terjadi ambrolnya sebuah rumah di Kelurahan Kasin
tepatnya Jl. Arif Margono Gg. 10 RT. 7, RW. 7, Kecematan Klojen Kota Malang.
Rumah milik Suciati tersebut ambrol karena plengsengan tidak kuat menahan beban rumah, akibat kondisi rumah menggantung diatas sungai. Kejadian berawal ketika hujan dengan intensitas tinggi tiba-tiba pemilik rumah mendengar suara runtuh, seketika rumah yang berukuran panjang 5 meter dan lebar 8 meter itu ambruk. Untungnya saat itu, sang pemilik rumah berada dirumah tetangganya sehingga tidak menjadi korban jiwa.
Dilanjutkan pukul 20.00 wib dimana terjadi kejadian plengsengan ambrol di Kelurahan Bandungrejosari, tepatnya di Klayatan Gang 1, RT 3, RW 12. Plengsengan yang bsrdekatan dengan rumah seorang warga yakni Siti Kholilah tersebut, terdengar suara gemuruh seperti benda jatuh. Setelah itu, ia melihat pagar yang terbuat dari bambu ambruk disertai tanah plengsengan yang kurang lebih sepanjang 15 meter dengan tinggi delapan meter.
Dari informasi, bahwa plengsengan yang berjarak sekitar 2,5 meter dari rumah Siti tersebut, malahan baru dibangun dua bulan sebelumnya.
Dampak longsor itu, pemilik rumah kehilangan sebuah lahan jemuran dan juga satu kamar serta dapur yang tak bisa digunakan.
Melihat Hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD Kota Malang, J Hartono mengharapkaan masyarakat agar lebih bsrhati-hati dalm setiap potensi bencana saat terjadi curah hujan yang tinggi, khususnya mereka yang berada dibantaran sungai.
“Warga harus waspada bencana, memang saat ini banyak kejadian karena curah hujan yang tinggi,”jelasnya
Pihaknya sendiri saat ini juga terus memberikan bantuan baik itu peralatan, makanan, pakaian dan alat lainbya untuk para korban bencana yang diharapkan bisa membantu, seperti pemberian bantuan logistik kepada korban rumah roboh Jalan Arif Margono gang 10 Kasin, pemberian bantuan logistik kepada korban plengsengan ambrol Jalan. Klayatan gang 1.
“Saat ini tim juga meninjau lokasi bencana di Bandungrejosari didampingi relawan Keltang Bandingrejosari,”pungkasnya(29/11/2017).