KOTA MALANG – malangpagi.com
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Berkarya Kota Malang mendesak Ahmad Basarah untuk segera meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan mencabut ucapannya yang mengatakan bahwa Soeharto adalah “Guru Korupsi” di Indonesia.
Jika tidak, maka DPC Laskar Berkarya Kota Malang akan melaporkan Ahmad basarah ke Polres Malang.
Perkataan tersebut dilontarkan Basarah sapaan akrab Ahmad Basarah, beberapa hari yang lalu saat seusai menghadiri acara Megawati Institute, Menteng, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Ucapan Basarah tersebut sontak membuat seluruh kader Laskar Berkarya se-Indonesia merasa geram dan meminta Basarah segera melakukan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia dan mencabut ucapannya.
Ketua DPC Laskar Berkarya Kota Malang Arga Wicaksono Daryadi, SE mengatakan, perkataan tersebut seharusnya tidak pantas di ucapkan. Sebab ia menganggap setiap mantan pemimpin negara mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, Sabtu (1/12/2018) kepada malangpagi.com.
“Dengan demikian kita sebagai anak bangsa wajib menjunjung tinggi harkat dan martabat mantan pemimpin negara, dan tugas kita ke depan, sebagai anak bangsa yaitu untuk berkarya dan terus berkarya demi kejayaan Indonesia yang lebih baik,” ucapnya.
Terkait ucapan Basarah yang menyinggung soal TAP MPR no 11 tahun 1998. Arga menilai itu tidak bisa dijadikan landasan hukum bahwa Soeharto adalah Koruptor. Pasalnya, ketetapan MPR tersebut mengikat, jika sudah ada kejelasan kasus hukum mantan presiden Soeharto. Dan TAP MPR no 11 tahun 1998, berlaku juga bagi mantan presiden yang lain.
“Soal presiden Soeharto hingga saat ini sudah selesai, baik secara hukum maupun politik. Artinya, presiden Soeharto tidak terbukti secara sah melakukan tindakan korupsi pada masa pemerintahanya,” tegas Arga.
Arga justru menggangap, ucapan Ahmad Basarah adalah sebuah pernyataan bunuh diri bagi partai PDIP. Sebab, PDIP adalah partai yang Nasionalis, namun tidak menghargai Soeharto sebagai mantan kepala negara.
Dirinya mengumpamakan, ketika Soekarno menjabat Presiden kala itu hingga disebut sebagai bapak bangsa. Presiden Soekarno juga mempunyai kekurangan, namun partai di luar PDIP menghargai dan menghormati Soekarno.
“Saya rasa pernyataan Basarah ini adalah bentuk ketakutan partai PDIP dalam menghadapi pemilu legislatif maupun Pilpres (pemilihan presiden) 2019,” pungkasnya.
Pewarta: Red
Editor : Tikno