KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam upaya mendukung pengembangan pemahaman politik dan kebangsaan di kalangan pemuda, Komisioner Bawaslu Totok Hariono memberikan materi tentang Marhaenisme pada kegiatan Kaderisasi Tingkat Dasar DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Kota Malang, Minggu (17/12/2023).
Dalam kegiatan tersebut, Totok mengatakan bahwa konsep Marhaenisme diartikan sebagai filsafat politik yang berlandaskan pada keadilan sosial dan kesetaraan dalam kepemilikan sumber daya ekonomi.
“Pemahaman terhadap Marhaenisme menjadi penting dalam mengembangkan kesadaran politik, terutama di kalangan pemuda. Konsep ini memberikan dasar bagi kita untuk memahami prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan dalam konteks sosial dan ekonomi,” kata Totok.
Lebih lanjut, dirinya mengaitkan konsep Marhaenisme dengan kondisi sosial dan ekonomi Indonesia saat ini. Totok menekankan perlunya pemuda, sebagai agen perubahan, untuk mengamati dan turut berpartisipasi dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. “Marhaenisme mengajarkan kita untuk peduli terhadap keadilan sosial dan ekonomi. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa perlu memahami bahwa perubahan nyata dapat dimulai dari tindakan konkret di tingkat lokal,” tegasnya.
“Tentu saja, marhaenisme bukan sekadar ideologi politik. Ini adalah sebuah semangat perjuangan untuk menghapuskan ketidakadilan, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera,” sambung Totok.
Untuk itu, pihaknya mengajak para kader GMNI untuk terlibat secara aktif dalam kehidupan politik. Totok mengingatkan, pemuda memiliki peran strategis dalam membentuk arah dan tujuan pembangunan nasional. “Pemuda memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif. Keterlibatan dalam kegiatan politik, baik di tingkat lokal maupun nasional, adalah langkah penting untuk mewujudkan visi Marhaenisme dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya. (MK/MAS)