KOTA BATU – malangpagi.com
Dalam mengantisipasi potensi banjir di sekitar Kali Paron, seorang akademisi Universitas Brawijaya, Prof. Muhammad Bisri menuturkan daerah kali paron merupakan lahan pertanian atau tanaman semusim dikarenakan hal itu terjadi luapan yang mengakibatkan banjir.
“Maka dari pengamatan saya alangkah baiknya merancang ataupun membuat sistem saluran parit dikarenakan lebih efektif,” ucapnya.
Ia menceritakan jika dulunya Kota Batu merupakan daerah yang masih dipenuhi oleh pepohonan sehingga masih dapat menyangga air yang datang.
“Lalu seiring berkembangnya masa jumlah penduduk Kota Batu bertambah secara bertahap yang mengakibatkan pembukaan lahan yang berdampak pada pemotongan pohon. Selain itu disebabkan juga banyak petani di Kota Batu yang beralih lahan tanaman semusim,” serunya.
Mengatasi hal itu, dirinya menyarankan, untuk rencana jangka pendek menggunakan sistem parit sehingga air yang ada dapat tertampung dan mengalir ke parit dan untuk jangka panjangnya dilakukan reboisasi. Lalu untuk penerapannya, sistem parit ini dibuat di pinggiran lahan pertanian, kegunaan lainnya selain menampung air dapat juga digunakan untuk lahan pertanian.
“Kita perlu mengambil langkah proaktif dalam mengatasi masalah banjir di sekitar Kali Paron. Salah satu langkah yang efektif adalah dengan membuat saluran parit yang sudah ada,” bebernya.
“Dengan adanya sistem saluran parit ini, kita berharap dapat mengurangi risiko banjir di sekitar Kali Paron. Saluran parit ini dirancang untuk menampung dan mengalirkan air hujan secara efisien, sehingga dapat mengurangi genangan air yang dapat merendam pemukiman warga,” sambungnya.
Selain itu, Bisri juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menjaga sistem saluran parit agar tetap berfungsi dengan baik. Ia mengajak masyarakat untuk aktif dalam melakukan pemeliharaan rutin dan membersihkan saluran parit dari sampah agar aliran air tetap lancar.
Salah satu keunggulan dari sistem saluran parit ini adalah kemampuannya dalam menyerap volume air yang cukup besar dan mengalirkannya dengan lancar ke Sungai Paron. Dengan demikian, diharapkan risiko banjir dapat ditekan dengan efektif, terutama saat curah hujan tinggi.
“Pemeliharaan rutin dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan saluran parit sangat penting dalam menjaga sistem ini agar berfungsi optimal,” pungkasnya. (MK/YD)