KOTA BATU – malangpagi.com
Objek wisata Selecta menjadi satu-satunya destinasi bersih tanpa limbah (zero waste) di Indonesia. Hal ini merupakan pencapaian sejarah baru bagi kota Batu yang patut diapresiasi.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Selecta, Sujud Hariyadi bercerita mengenai sejarah PT Selecta yang memiliki prinsip dibangun oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat. Tak hanya itu, ia juga menyeritakan perjalanan pengolahan sampah hingga berani muncul sebagai wisata bebas sampah pertama di Indonesia.
Sujud menjelaskan, awalnya limbah sampah di Selecta mencapai puluhan ton per bulan, terdiri dari sampah organik dan anorganik. Selama puluhan tahun, lanjutnya, Selecta bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu untuk membuang limbah sampah dari taman rekreasi, hotel, dan restoran ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Bertahun-tahun kami merancang cara agar sampah organik diolah menjadi pupuk kompos atau pupuk organik lainnya. Sedangkan sampah anorganik diambil oleh Desa Tulungrejo untuk diolah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Tulungrejo. Sejak 1 April 2024, kami bekerja sama dengan CV. Indonesia Menuju Hijau untuk mengelola sampah secara mandiri,” Ungkap Sujud Hariyadi, Selasa (02/07/2024).
Ia menambahkan, dalam tiga bulan terakhir, Selecta berhasil mewujudkan zero waste atau tidak mengirim sampah ke TPS, TPA, atau tempat pembuangan lainnya.
“Kami kumpulkan sampah anorganik untuk didaur ulang. Sementara sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan cair, bahkan digunakan untuk pakan ikan,” ujar Sujud.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari mengatakan, Selecta merupakan aset wisata Kota Batu yang menunjukkan bahwa pariwisata Jawa Timur tidak hanya tentang alam namun juga pengalaman.
“Selecta ini dibangun tahun 1930, dan dikunjungi dari generasi ke generasi. Ini membuktikan bahwa dengan ikatan manajemen yang kuat, serta pengalaman dari masa lalu yang panjang saat ini selecta masih bertahan menyajikan wisata unggulan,” ujar Evy.
Di tempat yang sama, Deputi Pengembangan dan Infrastruktur Kemenparekraf, Haryanto mengapresiasi perhatian terhadap isu sampah yang diberikan oleh Selecta.
“Peluncuran ini menegaskan posisi Selecta sebagai destinasi wisata unggulan dan contoh sukses strategi pariwisata berbasis komunitas yang berkelanjutan. Semoga menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah dan pariwisata berkelanjutan,” ucap Haryanto.
Usai pembukaan yang ditandai dengan pemukulan gong, rombongan meninjau konsep pengelolaan sampah di Selecta serta melihat proses dari pengumpulan, pemilahan, hingga hasil produk seperti pakan ikan dan bata plastik. (Dsy/YD)