KOTA MALANG – malangpagi.com
Sembilan orang mewakili anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Malang, yang tersebar di 30 kelurahan, pada Kamis (2/11/2021) menyuarakan aspirasinya ke DPRD Kota Malang dalam sebuah sesi audiensi.
Kedatangan mereka adalah untuk mengeluhkan kurangnya perhatian Pemerintah Kota Malang, pasca pembentukan KIM pada Februari 2020 lalu, terutama terkait peningkatan kapasitas kelembagaan maupun eksistensi kelompok tersebut di masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Ketua KIM Kota Malang, Pancawati Yustikarini menegaskan, setahun berjalan keberadaan KIM sama sekali belum tersentuh anggaran APBD. Kendati tiga poin sudah pihaknya lakukan. Seperti menata kelola administrasi dan website, serta memberdayakan masyarakat.
“Oleh karenanya, KIM hadir secara independen sekaligus menjadi mitra kerja Diskominfo Kota Malang, mengajukan audiensi ke DPRD Kota Malang, agar Pemkot maupun lembaga legislatif ikut memikirkan dan menyetujui anggaran,” tegasnya.
Menurutnya, tanpa campur tangan pemerintah maupun stakeholder, keberlangsungan dan kemajuan KIM sulit terwujud.
KIM sendiri berkomitmen untuk membantu menyukseskan program pemerintah melalui informasi dan teknologi, berupa berita dan informasi positif di media sosial.
“Setahun berjalan, kendati belum tersentuh APBD, KIM di beberapa kelurahan telah berprestasi pada KIM Award. Seperti Kelurahan Bakalan Krajan dan Kelurahan Sukun yang keluar sebagai juara,” ucap Pancawati.
Di tempat yang sama, anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman yang menerima audiensi KIM Kota Malang menegaskan, pihaknya siap menampung dan segera melaporkan keluhan tersebut ke Ketua DPRD.
“Di sisi lain, aspirasi KIM turut didengarkan langsung oleh Dinas Kominfo mewakili Pemkot Malang. Harapannya menghasilkan solusi dan dapat bersinergi menuju pembangunan lebih maju dan kondusif,” ujar Fuad.
Dirinya menjelaskan, saat ini Kota Malang gencar membangun Smart City. Oleh karena itu, keberadaan KIM dapat didorong untuk lebih eksis, dalam rangka mengedukasi sekaligus menginformasikan kegiatan masyarakan sehingga mampu menggugah menginspirasi masyarakat lainnya.
“Selanjutnya akan kami bahas di internal DPRD. Namun demikian, stakeholder juga diharapkan berperan mendukung KIM agar lebih maju dan lebih eksis,” tandas Fuad.
Sementara itu, Kabid Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) Diskominfo Kota Malang, Ismintarti menyatakan bahwa KIM adalah mitra kerja Diskominfo Kota Malang. Dituturkannya, KIM mampu berkreasi dan berprestasi secara independen, serta menelurkan ide gagasan murni dari masyarakat.
Keberadaan KIM, menurut Atik, sapaan Ismintarti, dinilai telah banyak menginformasikan berita positif kepada masyarakat lainnya. Termasuk program pemerintah, sekaligus potensi positif di masyarakat itu sendiri.
“Sehingga audiensi hari ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan informasi, sekaligus merencanakan eksekusi berkaitan keberlangsungan KIM ke depannya,” jelasnya.
Terkait teknis penyerapan anggaran, pihak Diskominfo mengaku masih akan mempelajarinya dalam beberapa opsi. “Semisal, KIM dapat diangkat ke tingkat kota. Dan nantinya dapat difasilitasi oleh pihak Kelurahan,” pungkas Atik. (Naw/MAS)