KOTA MALANG – malangpagi.com
Diberbagai wilayah di Indonesia korupsi sedang merajalela. Padahal sudah diketahui bersama bahwa korupsi adalah penyebab utama lemahnya pertumbuhan zona ekonomi Indonesia yang berimbas persoalan kemiskinan yang tidak kunjung tuntas.
Dalam data indeks persepsi korupsi yang diterbitkan International Transparancy, Indonesia menempati peringkat ke 96 bersama Thailand, Panama dan Brazil, turun delapan peringkat dari tahun sebelumnya.
Ada insinuasi jika korupsi sudah dianggap bukan lagi sebagai bentuk agresi terhadap hukum melainkan sudah menjadi budaya atau kebiasaan umum.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Pascasarjana se-Indonesia, Dyah Arum Sari, S.S, M.Pd memberikan opininya. “Kasus korupsi ini semakin memprihatinkan. Saya jadi wondering, modus-modus korupsi berjamaah ini kok seperti mewabah, ya,” ujar dia, Rabu (10/10/2018).
Yang terbaru, Bupati Malang, Rendra Kresna yang hingga hari ini sedang dalam penyidikan lembaga anti rasuah KPK setelah sebelumnya Abah Anton, Walikota Malang terdahulu beserta puluhan anggota DPRD terjerat kasus serupa.
“Malang sangat tercederai dengan korupsi berantai yang tak hanya merusak kehormatan partai-partai pengusung, tapi juga mencoreng citra Malang Raya di khalayak luas,” tandas Dyah.
Namun, hal semacam ini terjadi bukan hanya di Malang, beberapa waktu yang lalu sebanyak 38 anggota DPRD Sumut juga terjerat kasus suap dan penyalahgunaan APBD.
“Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan yang harus diberantas,” tegas Dyah yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Agung Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia, berkantor di Candidate Center Jakarta Selatan.
Masyarakat sekarang ini bisa dibilang sedang sakit. Indikasinya nampak ketika mereka cenderung apriori karena sakit hati. Kepercayaan terhadap demokrasi menjadi berkurang dikarenakan pemerintah, pemimpin dan wakil rakyatnya melakukan penyelewengan, penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hukum.
Mungkin sulit sembuhnya, tapi bukan berarti tidak ada obatnya. Untuk itu, saya sebagai perempuan anti korupsi yang juga merupakan bagian dari masyarakat dan generasi muda, merasa perlu untuk mengingatkan, bahwa korupsi itu sangat menular. Mari bersama-sama menyerukan bahwa diri kita adalah agen pencegahan korupsi di Malang Raya khususnya.
“Mari mengawal KPK dan menjadi kendali perbaikan demi sehatnya moral diri sendiri, sosial politik, hukum dan pemerintahan. Kita harus menjadi generasi sehat yang mampu menjadi lokomotif perubahan,” pungkas aktivis perempuan yang dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal pada Lembaga Pembangunan Kepemudaan Nasional, Bintang Muda Nusantara BIUUS Indonesia ini.
Reporter : Red
Editor : Putut