KOTA MALANG – malangpagi.com
Pelaku seni, Anton Kentang menyuarakan keprihatinannya terhadap isu depresi yang semakin marak di kalangan remaja, terutama di Kota Malang.
Seiring dengan meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan anak muda, Anton tidak ingin melihat lebih banyak lagi nyawa hilang sia-sia hanya karena remaja merasa tidak memiliki tempat untuk mencurahkan isi hati mereka.
Dalam upaya memberikan solusi nyata, Anton mengarahkan fokusnya pada seni teater sebagai wadah untuk meluapkan ekspresi dan menciptakan ruang pertemanan yang sehat.
“Teater memberikan ruang bagi remaja untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan, menemukan suara mereka, dan menjalin hubungan yang mendukung dengan orang lain. Ini adalah tempat di mana mereka bisa merasa diterima dan didengarkan,” kata Anton, Sabtu (25/05/2024).
Ia juga percaya bahwa teater dapat menjadi platform bagi remaja untuk mengekspresikan perasaan mereka, berbagi cerita, dan menemukan dukungan di antara sesama.
Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa teater bukan hanya tentang seni pertunjukan, tetapi juga merupakan media yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah emosional dan psikologis.
“Melalui latihan dan pertunjukan teater, remaja belajar untuk bekerja sama, berbagi perasaan, dan mendalami karakter yang seringkali menghadapi masalah serupa dengan yang mereka alami,” jelasnya.
Proses ini tidak hanya membantu dalam memahami dan mengelola emosi mereka sendiri, tetapi juga memberikan rasa kebersamaan dan dukungan yang sangat penting.
Pertunjukan teater yang baru digelar pada Sabtu (25/055/2024), merupakan contoh nyata dari upaya Anton untuk menjangkau remaja khususnya di Kota Malang.
Kegiatan yang dilaksanakan di Amphitheater Dewan Kesenian Malang itu, berhasil menghibur dan menyampaikan pesan moral tentang kepedulian dan pengorbanan.
Pentas seni yang dilakoni oleh para remaja dari Sanggar Puspita ini, menghadirkan Cerita karya Oscar Wilde berjudul Happy Prince.
“Cerita Happy Prince dipilih karena relevan dan mudah dipahami oleh remaja, Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya empati dan kebaikan hati,” kata Anton.
Dengan antusiasme penonton yang tinggi dan partisipasi aktif dari remaja dalam teater, Anton berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
“Daripada julid mengkomentari kasus bunuh diri di media sosial Saya ingin teater menjadi tempat di mana remaja merasa aman untuk berteman dan mendapatkan dukungan, Ini adalah langkah kecil tetapi penting untuk melawan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya,” tutupnya. (Red.)