
KOTA MALANG – malangpagi.com
Suasana meriah yang dibalut dengan semangat kebersamaan warga dan kekompakan terus berlangsung di bankjatim. Masih dalam semarak, memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 dan HUT PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) ke-58.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di perumahan Grya Shanta, Minggu (25/8/2019). Dengan panggung bernuansa Kebhineka Tunggal Ika terpampang logo burung Garuda Pancasila berukuran besar diatas panggung Karya Anak Negeri nampak gagah, menunjukan kekompakan warga dengan Ideologi Pancasila.
Berbagai rangkaian acara terus dilaksanakan dalam momen hari bersejarah ini sebagai agenda tetap setiap tahun.
Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah “Jalan Sehat” yang secara rutin diadakan oleh bankjatim dengan melibatkan lebih dari 500 peserta, terdiri dari keluarga besar bank jatim, juga hadir Direksi Bank Jatim, L. Farid dan Perwakilan Pimpinan Cabang Bank Jatim.
Di samping mengadakan jalan sehat, bankjatim juga mengadakan acara hiburan seperti pentas hiburan musik band jazz, pengobatan gratis, aneka bazar, pentas seni karya muda mudi perumahan Griya Shanta dan doorprize yang menarik serta puluhan hadiah hiburan lainnya.
Menurut, Sugiarso selaku penanggung jawab kegiatan tersebut selalu menekankan kebersamaan dan toleransi antar warga, bahwa setiap tahunnya kita melakukan sinergi dengan bankjatim.
“Bank Jatim adalah mitra utama sekaligus sponsor tunggal, sudah hampir 5 tahun berjalan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, dengan semangat menyuarakan tentang arti kemerdekaan dan hari ulang tahun bankjatim. Juga dilakukan, memberikan tali asih secara spontanitas pada tiap RT dengan sejumlah uang tunai untuk pembinaan.
“Tadi juga secara spontan, memberikan uang tunai untuk pembinaan kepada tiap RT,” pungkas Sugiarso.
Disela pengundian pembagian doorprize yang diiringi lantunan musik akustik, bernuansa kebangsaan. Dari Komunitas Anak Negeri, M. Romadoni panggilan akrab “Abah Bro” dengan semangat membacakan puisi tentang Kota Malang, bertema MALANGKU SAYANG – MALANGKU MALANG.
Bisa dilihat dari kritik bacaan puisi tersebut, menyinggung semua lapisan masyarakat bahkan semua pejabat yang ada dikota Malang yang telah banyak polemik. Diantaranya, tentang pembangunan maupun kebijakan yang masih mencederai aturan, juga menyentil penyalahgunaan Medsos bagi semua masyarakat yang dapat mengakibatkan kerugian bahkan merugikan semua pihak.
Reporter : Red
Editor : Tikno