KAB. MALANG – malangpagi.com
Situs Patirtaan Ngawonggo di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, menjadi tempat pelaksanaan acara Nguri-nguri Budaya Ngawonggo, Sabtu (15/06/2024).
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan pengelola, bertujuan untuk memperingati 7 tahun terpeliharanya situs dan melestarikan budaya lokal.
Situs Patirtaan Ngawonggo adalah sebuah destinasi wisata budaya yang penting, menyimpan peninggalan sejarah yang kemungkinan besar berasal dari masa peralihan Kerajaan Kediri ke Kerajaan Singasari. Di situs ini terdapat patirtaan (tempat permandian suci) dan relief-relief bersejarah.
Prinsip Asah, Asih, dan Asuh diusung dalam pengelolaan situs ini, yang mengajarkan tentang belajar, mengamalkan ilmu, dan memberikan kasih sayang.
Acara Nguri-nguri Budaya Ngawonggo dibuka dengan prosesi adat kupat luar yang dipimpin oleh Yasin sebagai pengelola situs Patirtaan Ngawonggo, didampingi oleh Kartono perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 11, serta Imam Pinarko dari Korwil CB Malang Raya.
Setelah prosesi adat, acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan budaya, termasuk pameran seni rupa, makan dan minum menu tradisional bersama-sama, serta penampilan seni.
Pengisi acara yang dihadirkan dalam acara ini adalah Joko Tebon, seorang seniman asal Tumpang yang terkenal karena kreativitasnya dalam mengolah limbah menjadi produk bermanfaat. Joko Tebon juga dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam gerakan lingkungan, mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
Pengisi acara lainnya adalah Bejo Sandy, seorang seniman teater yang juga dikenal gigih melestarikan kesenian rinding Malang, turut memeriahkan acara ini dengan penampilannya.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempertahankan budaya lokal di tengah arus perkembangan zaman. Dukungan dari pengelola Situs Patirtaan Ngawonggo, Rahmad Yasin, atau Cak Yasin, sangat penting dalam kesuksesan acara ini.
“Saya sangat senang dengan kehadiran teman-teman mahasiswa UMM yang terlibat dalam acara ini. Saya juga belajar bersama mereka dan berharap acara ini membawa manfaat dan berjalan lancar,” ujarnya.
Cak Yasin kemudian menambahkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi partisipasi dan dedikasi teman-teman mahasiswa UMM serta semua pihak yang terlibat dalam acara ‘Nguri-nguri Budaya Ngawonggo’.
“Semoga kolaborasi ini menjadi awal yang baik dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya lokal kita. Mari terus berupaya menjaga keberlanjutan warisan budaya ini agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” tutupnya. (YD)