
KOTA MALANG — malangpagi.com
Pendaftaran Bakal Calon (Bacalon) Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang diwarnai protes dari sejumlah kader yang tergabung dalam Pengurus Kelurahan (PL). Aksi protes tersebut disampaikan melalui pemasangan beberapa banner di Kantor DPD Partai Golkar Kota Malang, Sabtu (13/12/2025).
Sejumlah kader dari berbagai kecamatan di Kota Malang menyuarakan keinginan agar pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Kota Malang berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, serta melibatkan aspirasi kader di tingkat bawah.
Pengurus Kelurahan Sukoharjo, Bambang Sugeng menyampaikan bahwa selama ini aspirasi PL kerap tidak terakomodasi dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam persiapan Musda.
“Kami ini membawa aspirasi teman-teman PL yang selama ini merasa diabaikan. Kami tidak pernah diajak bicara atau dimintai usulan terkait Musda. Seolah-olah semua ditentukan dari atas tanpa memperhatikan aspirasi dari bawah,” ujarnya.
Bambang menyatakan bahwa pihaknya tidak mempersoalkan figur-figur yang maju sebagai bacalon Ketua DPD Golkar Kota Malang. Ia menilai seluruh kandidat merupakan kader terbaik partai.
Namun, ia berharap proses Musda dapat berlangsung secara demokratis dan tidak terkesan ditentukan secara sepihak.
“Kami ingin Musda yang baik dan benar, sesuai AD/ART. Jangan ada kesan ‘tangan besi’. Beri kesempatan kepada semua calon dan beri juga ruang kepada kami sebagai akar partai untuk menyampaikan aspirasi,” tegasnya.
Bambang juga mempertanyakan keputusan pelaksanaan Musda yang dialihkan ke Surabaya. Menurutnya, kondisi Kota Malang saat ini kondusif dan tidak memiliki kendala berarti untuk menggelar Musda.
“Kami sebenarnya ingin Musda dilaksanakan di Kota Malang. Situasinya kondusif, tidak ada kendala. Itu yang kami belum pahami, kenapa harus dialihkan ke Surabaya,” katanya.
Meski demikian, Bambang menegaskan bahwa aspirasi tersebut murni berasal dari PL dan tidak ditujukan untuk memprotes calon tertentu. Ia menegaskan, apa pun keputusan partai nantinya tetap akan diterima oleh kader di tingkat bawah.
“Kami tetap kader Golkar. Apa pun keputusan dari atas akan kami terima. Kami hanya ingin aspirasi dari bawah ini didengar, sebagai nutrisi bagi partai,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Steering Committee (SC) Musda XI Golkar Kota Malang, Yuliono menilai aksi penyampaian aspirasi tersebut sebagai hal yang wajar dalam dinamika partai.
“Saya kira ini aksi yang demokratis dari kader. Silahkan saja, tidak ada masalah. Berpengaruh atau tidaknya, nanti akan ditentukan dalam Musda yang berlangsung di Surabaya besok,” jelasnya.
Yuliono juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Musda di Surabaya merupakan kewenangan DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur (Jatim)
“Kami dari DPD Partai Golkar Kota Malang mengajukan jadwal pelaksanaan Musda, namun pelaksanaannya ditetapkan di Surabaya oleh DPD Provinsi. Terkait pertimbangannya, kami belum mendapatkan penjelasan detail,” pungkasnya. (YD)














