
KOTA MALANG – malangpagi.com
Rencana perbaikan Jembatan Sonokembang di Kota Malang belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan keterbatasan anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki jembatan tersebut, yakni mencapai sekitar Rp5 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menjelaskan bahwa hingga akhir tahun 2025, anggaran perbaikan belum dapat dialokasikan. Meskipun sempat direncanakan menggunakan Biaya Tak Terduga (BTT), jumlah dana yang tersedia masih jauh dari kebutuhan ideal.
“Sementara ini sudah akhir tahun, belum teranggarkan. Kemarin sempat ada petunjuk dari Pak Wali untuk menggunakan BTT, tapi nilainya juga terbatas,” ungkap Dandung, Sabtu (25/10/2025).
Dandung menjelaskan, dana BTT yang tersedia hanya sekitar Rp2 miliar, sehingga belum mencukupi untuk menuntaskan perbaikan secara menyeluruh. Selain persoalan anggaran, waktu pelaksanaan juga menjadi pertimbangan penting mengingat tahun anggaran 2025 hanya tersisa sekitar dua bulan.
“Proses pengadaan saja membutuhkan waktu minimal 45 hari, sedangkan waktu kita sudah sangat sempit,” jelasnya.
Sebagai langkah sementara, DPUPRPKP Kota Malang akan membangun jembatan darurat guna memastikan akses masyarakat tetap terjaga. Proses pembangunan jembatan sementara tersebut akan dikoordinasikan dengan Balai Provinsi Jawa Timur.
“Kita akan bangun jembatan sementara atau jembatan bele sambil melakukan pembongkaran dan pembersihan sisa struktur lama,” terang Dandung.
Meski begitu, jembatan darurat tersebut akan diberlakukan dengan pembatasan tertentu, khususnya bagi kendaraan berat. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan dan daya tahan jembatan sementara tersebut.
“Nantinya akan ada pembatasan kendaraan yang boleh melintas. Terutama kendaraan berat yang biasa lewat pada malam hari, itu akan dilarang,” pungkasnya. (YD)












