KOTA MALANG – malangpagi.com
Kampung Budaya Polowijen (KBP) sebagai salah satu kampung tematik bernuansa budaya di Kota Malang, memiliki tujuan untuk membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat melalui industri kreatif. Di antaranya berupa kegiatan membatik, kerajinan topeng, gerabah, wayang, lukisan, dan permainan (dolanan).
Selama PPKM level 3 ini, KBP masih menyelenggarakan sejumlah aktivitas bagi warga setempat. Seperti membatik setiap Senin hingga Jumat, dan pada Jumat dan Sabtu digelar latihan menari. Tetapi selama, PPKM level 3 ini KBP tidak menerima kunjungan wisata.
“Kami berharap PPKM di Kota Malang levelnya turun. Supaya KBP dapat dibuka kembali untuk umum pada Oktober mendatang, serta dapat menerima kunjungan wisata,” ujar Ki Demang, Selasa (14/9/2021).
Pria yang bernama asli Isa Wahyudi itu mengaku bahwa pihaknya telah menata properti dan hasil kreativitas warga setempat sedemikian rupa, karena yakin PPKM di Kota Malang akan segera menurun. Sehingga KBP dapat dibuka kembali, dan menampilkan pertunjukan serta hasil karya seni yang ada.
“Saat ini kami sedang persiapkan 27 virtual event untuk 22 kampung tematik se-Kota Malang, yang akan dilaksanakan Oktober sampai November nanti. Rangkainan acara ini sekaligus sebagai penanda dibukanya kembali kampung tematik untuk kunjungan wisata, jika PPKM Kota Malang sudah level 2,” ungkap penggagas KBP ini kepada Malang Pagi.
Ki Demang menegaskan, saat Kampung Budaya Polowijen dibuka kembali, pihaknya telah menyiapkan protokol kesehatan yang ketat, serta membatasi jumlah wisatawan yang datang berkunjung. (Yoga/MAS)