SAMPANG, Malangpagi.com – Rapat koordinasi penanggulangan bencana 2020 yang dilaksanakan di Sentul International Convention Center yang mengusung tema ” Penanggulangan Bencana Urusan Bersama ” di hadiri Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, Rabu 5/2/2020.
Seperti yang disampaikan oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo, kenaikan kejadian bencana yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari beberapa faktor, seperti, perubahan iklim. Namun demikian masih banyak bencana yang dapat kita cegah dan dikurangi oleh kita semua.
“Berbagai tantangan yang masih dihadapi yaitu, bagaimana kita menyikapi ancaman bencana yang sering gagap dalam menghadapi tahapan management bencana, memperbaiki infrastruktur dan tahap pemulihan,”terangnya.
Pada pembukaan Rakornas PB 2020 ini Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin kepada pemerintah pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana. Hal tersebut disampaikan Presiden untuk mensikapi ancaman permanen.Berikut beberapa poin perintah Presiden.
1. Seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama bersinergi untuk upaya pencegahan, mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan. Pemerintah daerah perlu melakukan pengendalian tata ruang berbasis pengurangan resiko bencana. Sigap terhadap potensi ancaman bahaya sesuai dengan karakteristik wilayah, baik geologi, vulkanologi, limbah, hidrometeorologi, biologi, pencemaran lingkungan.
2. Setiap gubernur, bupati dan walikota harus segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang dapat betul-betul dilaksanakan semua pihak, dan harus siap menangani bencana secara tuntas.
3. Penanggulangan bencana harus dilaksanakan dengan pendekatan kolaboratif, ‘Pentahelix’ yaitu kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi dan peneliti, dunia usaha, masyarakat, serta dukungan media massa untuk dapat menyampaikan pemberitaan kepada publik.
4. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus meningkatkan kepemimpinan dan pengembangan sumberdaya manusia yang handal dalam penanggulangan bencana, penataan kelembagaan yang mumpuni, termasuk program dan anggaran yang harus ditingkatkan sesuai prioritas RPJMN 2020-2024.
5. Panglima TNI dan Kapolri untuk turut serta dalam mendukung upaya penanggulangan bencana termasuk penegakan hukum. Pengerahan dan dukungan secara nasional hingga ke tataran daerah yang dapat bersinergi dengan baik bersama pemerintah pusat dan daerah,”pungkasnya.
Satu hari sebelumnya (3/1) seminar nasional diselenggarakan dari enam panel. Seminar yang menghadirkan para narasumber dengan berbagai institusi ini membahas enam tema utama.
Yaitu :
1.Manajemen Kebencanaan
2. Ancaman Geologi dan Vulkanologi (Gempa Bumi, Tsunami, Likuifaksi, Erupsi Gunungapi)
3. Ancaman Hidrometeorologi (Kekeringan, Karhutla, dan Perubahan Iklim)
4. Ancaman Hidrometeorologi (Banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor, Puting Beliung, Abrasi)
5. Ancaman Limbah dan Kegagalan Teknologi.
6. Sosialisasi Katana dan Edukasi Kebencanaan.
Rakornas PB 2020 ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu diselenggarakan BNPB untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, serta para pemangku kepentingan terkait guna membahas tantangan untuk mendapatkan rumusan kebijakan serta strategi penanggulangan bencana yang lebih baik di masa yang akan datang.
Muhammad Ali Rapi Rider Jatim (RRJ) yang berasal dari Kabupaten Sampang yang ikut dalam Rakornas Penangulangan Bencana di Sentul menyampaikan kepada malangpagi.com
Reporter: Widodo
Editor: Red