KOTA MALANG – malang pagi.com
Dalam rangka memperingati ulang tahunnya ke-103, Rumah Sakit Lavalette yang berdiri pada 9 Desember 1918 dan merupakan salah satu rumah sakit tertua di Kota Malang, menggelar rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat.
“Sebelumnya, kami melakukan rangkaian kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dengan kegiatan langsung deteksi dini kanker payudara, melalui kegiatan Ultrasonogafi (USG) Payudara untuk 100 pemeriksaan. Disusul 250 pemeriksaan Pap Smear, guna mendukung deteksi dini kanker leher rahim atau kanker serviks. Kegiatan ini gratis, mulai 1 Desember hingga 9 Desember 2021 lalu,” jelas Direktur Rumah Sakit Lavalette, dr. Mariani Indahri kepada Malang Pagi, Sabtu (11/12/2021).
Dokter ramah ini mengatakan, pihaknya juga menyelenggarakan dua webinar dengan tema deteksi dini terhadap kanker payudara dan kanker leher rahim. “Pemaparan dilakukan oleh narasumber yang merupakan dokter spesialis yang kompeten. Sehingga dapat memberikan pemahaman keilmuan yang tepat,” ujarnya.
Tidak hanya itu, webinar juga melibatkan Komunitas Sahabat Peduli Kanker guna memberikan dukungan yang saling menguatkan. Selain itu, hadirnya publik figur Kamidia Radisti yang memiliki semangat energik, menjalankan pola hidup sehat, serta memiliki pengalaman dengan keluarga yang juga pernah menjadi pejuang kanker dapat memberikan inspirasi.
Dokter Maria mengatakan, webinar yang digelar RS Lavalette ditujukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat awam, tentang permasalahan kanker. Di samping itu juga memberikan pemahaman terkait pentingnya deteksi dini tentang kanker.
Dirinya mengatakan, jika kanker diketahui dan ditindaklanjuti dalam stadium dini, maka akan memiliki tingkat kesembuhan yang lebih baik daripada pasien datang dalam stadium lanjut.
“Prevalensi kanker saat ini didominasi kanker payudara dan kanker leher rahim (kanker serviks). Dan dua jenis kanker ini rata-rata terjadi pada perempuan. Melalui kegiatan webinar ini, diharapkan pemahaman masyarakat lebih baik, dan masyarakat juga memberikan support system yang baik pula kepada penderita kanker dan keluarganya. Hal ini tentunya mendukung terbentuknya dukungan positif untuk upaya penyembuhan bagi para pejuang kanker,” terang Dokter Maria.
Menurutnya, diagnosa kanker dapat dilakukan melalui berbagai dokter spesialis di bidang onkologi, serta penegakan diagnosa dengan pemeriksaan penunjang. Terapi kanker mulai pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi juga ada, serta melengkapi layanan kanker di Kota Malang.
Dokter Maria mengungkapkan, Rumah Sakit Lavalette adalah salah satu dari sedikit rumah sakit di Kota Malang yang memiliki layanan radioterapi. “Bahkan radioterapi Rumah Sakit Lavalette menjadi rujukan bagi rumah sakit luar kota di Jawa Timur,” ucapnya penuh syukur.
Selama ini, pembiayaan terapi kanker memiliki stigma mahal di masyarakat. Namun masalah ini sebenarnya dapat dicover melalui penjaminan BPJS Kesehatan. “Rumah Sakit Lavalette juga menerima penjaminan BPJS Kesehatan untuk kemoterapi maupun radioterapi,” tambah Dokter Maria.
Dirinya menyampaikan, terapi kanker itu komprehensif tergantung stadium diketahuinya. “Apabila pasien dapat menjalankan terapi kanker komprehensif, pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi sesuai jadwal, maka angka kesembuhannya akan semakin baik,” jelasnya.
“Namun yang paling penting bagi masyarakat adalah bagaimana mengupayakan pola hidup sehat dan selalu rutin melakukan check up kesehatan. Utamanya terkait kesehatan organ yang rentan kanker,” beber Dokter Maria.
“Perempuan misalnya, sebaiknya tetap pernah lakukan Pap Smear atau tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), dan rutin memeriksa payudara sendiri dengan teknik Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri),” pungkasnya. (Har/MAS)