
KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam beberapa tahun belakangan, bisnis startup [atau perusahaan rintisan] telah melahirkan pengusaha-pengusaha muda Indonesia dengan inovasi dan kreativitas tanpa batas.
Keberadaan startup di era digital saat ini semakin ramai diperbincangkan. Seperti pada acara Road Show Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang digagas @1000startupdigital bekerja sama dengan Ngalup Collaborative Network, Rabu (15/9/2021).
Dalam acara tersebut disampaikan bahwa sekaranglah saatnya generasi muda untuk maju mendirikan startup, dan melanjutkan perjuangan generasi terdahulu.
Walikota Malang, Sutiaji yang hadir sebagai keynote speaker menyampaikan apresiasinya kepada generasi milenial. “Penduduk kita ada 270 juta orang. Lebih dari 60 juta di antaranya masuk dunia anak-anak milenial. Maka dari itu, saya berikan apresiasi dan support pada anak-anak sekalian. Bahwa Indonesia berada di pundak kalian semua,” ujarnya.
Dengan adanya Forum 1000 Startup Digital ini, Sutiaji berharap anak muda Indonesia selalu memiliki idealisme dan jiwa juang untuk kemajuan negara.
“Kalau kalian punya idealisme. Punya kekuatan. Jangan menggantungkan nasib semuanya kepada negara. Justru negara akan diangkat oleh anak-anak muda yang mempunyai jiwa entrepreneurship,” tandas Sutiaji, dikutip dari laman Humas Pemkot Malang.
Acara yang digelar secara online melalui Zoom Meeting ini juga dihadiri Sonny Hendra Sudaryana, Koordinator Startup Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
“Indonesia saat ini tengah mendorong transformasi digital dalam tiga hal. Yang pertama adalah pemerintah, kemudian adalah ekonomi, dan yang ketiga adalah masyarakatnya. Untuk menopang ketiganya, pemerintah telah memiliki sebuah framework, yaitu Indonesia Digital Nation,” papar Sonny.
Dia menjelaskan, Indonesia saat ini memiliki dua startup yang telah banyak membantu masyarakat maupun negara. Selain itu, Indonesia juga memiliki generasi-generasi muda yang harus diajarkan untuk menjadi penerus bangsa, khususnya melalui startup.
“Indikator kita sedang mengalami bonus demografi, salah satunya adalah dengan banyaknya kafe dan tempat nongkrong, karena memang market anak mudanya banyak sekali,” jelasnya.
“Hal tersebut tentunya sangat bagus untuk ekonomi. Tapi kita juga harus menyiapkan untuk 10 tahun ke depan. Anak-anak muda ini nanti gimana bekerjanya,” pungkas Sonny. (Red)