
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemerintah Kota Malang meresmikan tiga gedung sekolah SMP Negeri sekaligus, berikut jembatan Tlogomas, serta melaunching SPPT PBB tahun 2022. Serangkaian acara tersebut diselenggarakan di sekitar jembatan Tlogomas, di Jalan Saxophone, Kelurahan Tunggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (24/2/2022).
Tiga gedung SMPN yang diresmikan masing-masing adalah SMPN 28 yang terletak di Jalan Sadewo, Kelurahan Polehan, yang memiliki dua lantai dan 42 ruangan.
Selain itu juga ada SMPN 29 berkapasitas 27 ruangan, yang berada Jalan Kolonel Sugiono 11. Selanjutnya SMPN 30 di Kelurahan Mulyorejo, yang merupakan gedung dua lantai dengan 22 ruangan.
Sedangkan jembatan Tlogomas, yang juga diresmikan di saat yang sama, dibangun untuk menambah jaringan jalan serta meningkatkan perekonomian. Jembatan sepanjang 314 meter tersebut nantinya diharapkan dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Walikota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa pembangunan tiga sekolah, jembatan, belanja modal, serta belanja sektor lainnya merupakan hasil kontribusi masyarakat. “Pembangunan yang terlaksana dari masyarakat, saya serahkan kepada masyarakat. Kami hanya mengkoordinir,” ungkapnya.
Sutiaji mengaku pihaknya telah menyiapkan agenda berikutnya yang akan diluncurkan di tahun ini juga, dan bahkan telah siap diresmikan. Selain itu Ia menyebut Pemkot Malang akan membuat sejumlah terobosan baru. Menurut Sutiaji, hal ini merupakan bentuk kesadaran masyarakat terkait kesadaran membayar pajak, serta kepatuhan-kepatuhan lainnya.
“Per hari ini, jembatan Tlogomas kami buka secara resmi. Sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat dan pengguna jalan,” ucapnya.

Orang nomor satu di Kota Malang itu pun berharap, jembatan Tlogomas akan menjadi kekuatan baru, untuk menunjang sektor ekonomi agar tumbuh semakin baik, seiring dengan reborn ekonomi di 2022.
Di samping itu dirinya juga optimis, bahwa di 2023 mendatang akan terjadi lonjakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, termasuk di Kota Malang.
Sutiaji pun menjelaskan, gedung sekolah menengah yang Ia resmikan menunjukkan komitmen Pemkot Malang, dalam upaya mengimplementasikan pemerataan kualitas pendidikan.
“Pendidikan harus semakin ditingkatkan. Mudah-mudahan kualitas pendidikan di Kota Malang semakin kuat. Sehingga, pada gilirannya, anak-anak bangsa dapat memberikan kontribusi terbaik, terarah, dan berkualitas,” tutupnya.
Launching Aplikasi Persada Bapenda Kota Malang
Di tempat yang sama, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang juga meluncurkan aplikasi Persada. Melalui aplikasi ini, Bapenda dapat memastikan pajak yang dibayar masyarakat serta konsumen atau klien wajib pajak, dan hal tersebut dapat merambah hingga lintas daerah.
“Dengan ditanamkan aplikasi Persada ini, pajak yang dibayarkan hotel, restoran, maupun tempat hiburan dapat terdeteksi. Bapenda juga memiliki sebuah control room, yang dapat memonitor pergerakan pajak itu secara real time,” terang Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto.
Di 2022 ini, Bapenda Malang memiliki target pajak sebesar Rp606 miliar. Handi optimistis pihaknya dapat mencapai target tersebut. Terlebih dengan telah diluncurkannya aplikasi Persada, Bapenda Kota Malang mengklaim dapat mendeteksi nominal pasti yang harus dibayarkan wajib pajak. Sehingga tidak ada lagi salah hitung atau pajak yang tidak disetorkan.
“Dengan aplikasi Persada, pendapatan hotel dan restoran dapat dimaksimalkan. Paling tidak 100 persen dari yang sekarang. Tahun ini ditargetkan semua hotel dan restoran terpasang aplikasi Persada. Untuk jumlah restoran aja ada 2.600, kemudian ditambah hotel, lokasi hiburan, dan pajak parkir,” paparnya.
Handi mengungkapkan, seluruh pembangunan dan sarana prasana yang dibutuhkan masyarakat Kota Malang dibiayai oleh wajib pajak. “Sehingga saat wajib pajak tidak membayarkan pajaknya, tentu imbasnya Pemerintah Kota Malang akan mengalami kesulitan keuangan,” tutupnya. (DK99/MAS)