
KOTA MALANG – malangpagi.com
Masyarakat Bhumi Arema pasti tidak akan asing dengan nama Peni Suparto. Wali Kota Malang yang menjabat selama dua periode yakni 2003-2008 dan 2008-2013 tersebut, kini telah menginjakkan usia di angka 72 tahun yang jatuh tepat pada, Rabu (14/8/2019).
Lahir di Kediri 1947 Agustus, akrab ditelinga arek – arek Malang dengan sebutan “Ebes Inep”. Berkat kepemimpinannya pula, Kota Malang juga berkembang dengan pesat.
Sebelum merantau ke Kota Malang dan menuntut ilmu di IKIP Negeri Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) pada tahun 1966, Peni Suparto menghabiskan masa kecilnya di Blitar.
Di Malang, Peni menjadi dosen tetap hingga tahun 1997 dan aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Ebes Inep juga berhasil menyelesaikan studi S2-nya di Universitas Brawijaya Malang dengan gelar Magister Ahli Pemerintahan (M.AP).
Status dosen dan PNS-nya yang disandangnya juga pernah terancam lantaran aktif di pergerakan nasionalis (Promeg), yang saat itu menentang arogansi penguasa dan menuntut adanya demokratisasi dan kebebasan berorganisasi bagi rakyat.
Pada tahun 1998, Peni akhirnya memutuskan untuk mundur sebagai dosen / PNS. Dia memilih total aktif di PDI Perjuangan dan menjadi Ketua DPC pertama di kota Malang.
Karir politik di PDIP inilah yang menghantarkan Peni terpilih menjadi anggota DPR – RI pada Pemilu 1999.
Pada Pemilihan Wali Kota Malang tahun 2003, Peni Suparto ikut berpartisipasi dan terpilih sebagai Wali Kota. Pada pemilihan berikutnya tahun 2008, Peni juga kembali terpilih menjadi Wali kota.
Setelah masa jabatannya habis, Peni sibuk berbisnis, menulis dan menjadi founding father Garda Pancasila (sebelumnya Red Army) sebagai wadah yang menghimpun basis setianya.
Reporter : Red
Editor : Tikno