Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Tiga Asosiasi Pengusaha Malang Raya Canangkan Gerakan Beli Gula Lokal

Imbas temuan 65 ribu ton gula lokal yang mengendap di gudang dua pabrik gula terbesar di Kabupaten Malang.

by Red
30 Januari 2021
in Ekonomi Bisnis, Kota Malang
Bagikan Berita

Petani tebu. (Ilustrasi / Foto: Pixabay)

KOTA MALANG – malangpagi.com.

Saat ini setidaknya terdapat 65 ribu ton gula lokal yang masih belum terjual dan mengendap di gudang Pabrik Gula (PG) Krebet dan PG Kebon Agung, dikarenakan tidak ada pengepul yang mau membeli.

Hal tersebut disinyalir karena ada wacana akan munculnya Gula Kristal Rafinasi (GKR) yang harganya lebih murah dari gula lokal.

Menurut Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kebon Agung, Dwi Irianto, para pengepul tidak tertarik membeli gula lokal dengan alasan sebentar lagi akan beredar gula GKR dan gula impor.

“Gula lokal harganya lebih mahal daripada gula GKR dan gula mentah impor. Kalau gula lokal Rp10.800 per kilogram. Sedangkan gula impor sekitar Rp7.000 per kilogram. Itupun sudah diolah,” jelas Dwi, yang dilansir oleh Kumparan, Selasa (26/1/2021).

“Jika sama-sama sudah dijual dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) pada kisaran Rp12.000, maka masyarakat akan lebih memilih gula impor,” imbuhnya.

Kekhawatiran ini sejatinya sudah dirasakan para petani tebu lokal, sejak Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada awal Oktober tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah berencana membuka keran impor garam dan gula secara langsung untuk kebutuhan industri.

Situasi ini mengundang respons tiga asosiasi pengusaha di Malang, dengan mencetuskan sebuah gerakan untuk membeli gula produksi petani lokal.

Tiga asosiasi tersebut adalah Apkrindo (Asosiasi Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia), APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia), dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia).

Ketua Apkrindo Malang, Indra Setiyadi menjelaskan, pada dasarnya tiga asosiasi ini merasa perihatin terhadap persoalan yang dihadapi para petani tebu.

“Sebagai bagian masyarakat, kami sangat prihatin melihat persoalan yang dialami para petani tebu. Untuk itu, bersama asosiasi-asosiasi kami mengajak masyarakat untuk mengutamakan membeli gula lokal. Meskipun harganya sedikit mahal, namun masih terjangkau,” ujar Indra saat ditemui di Rumah Makan Kertanegara, Jumat (29/1/2021).

Gerakan ajakan untuk menggunakan produk gula lokal, menurut Indra bertujuan untuk membantu kesejahteraan petani tebu lokal. Ia juga optimistis, gagasan ini juga akan didukung oleh komunitas-komunitas di Malang Raya.

“Dengan menggunakan gula lokal, otomatis hukum pasar tidak berlaku. Gula yang tertimbun di PG dapat didistribusikan ke pedagang maupun pengecer, yang selama ini kesulitan untuk didistribusikan,” ujarnya.

Baca Juga :

Tasyakuran Jelang Soft Opening Lucky Pool and Resto. Siap Majukan Olahraga Biliar di Kota Malang

Tasyakuran Jelang Soft Opening Lucky Pool and Resto. Siap Majukan Olahraga Biliar di Kota Malang

24 Mei 2022
Take Away Aja, Aplikasi Order Kuliner Buatan Arek Malang

Take Away Aja, Aplikasi Order Kuliner Buatan Arek Malang

18 Agustus 2021
APKRINDO Sesalkan Kasus Pemilik Rumah Makan Mewah yang Aniaya Karyawatinya

APKRINDO Sesalkan Kasus Pemilik Rumah Makan Mewah yang Aniaya Karyawatinya

25 Juni 2021
Gelorakan Cinta Negeri Untuk Bentengi Malang Raya Dari Aksi Terorisme

Gelorakan Cinta Negeri Untuk Bentengi Malang Raya Dari Aksi Terorisme

31 Maret 2021
Pernyataan Sikap Gabungan Ormas Malang Raya, Kecam Bom Bunuh Diri Makassar

Pernyataan Sikap Gabungan Ormas Malang Raya, Kecam Bom Bunuh Diri Makassar

30 Maret 2021
Load More

Indra juga menegaskan, bahwa gerakan ini murni didasari empati kepada petani tebu. Ia juga berharap, pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan petani tebu, selain meningkatkan fungsi kontrol dan memprioritaskan produk gula lokal.

Sementara itu, Ketua APPBI Malang Raya, Suwanto mendesak pemerintah segera menindaklanjuti masalah ini, dengan mengatur regulasi agar gula lokal menjadi komoditi nomor satu di tanah air. “Jangan sampai kalah dan hancur sama gula import,” ucapnya melalui sambungan telepon.

“Maka dari itu, beberapa asosiasi akan berkumpul untuk membahas masalah ini, dan mencoba turut andil membantu menyelesaikannya,” tutur Suwanto.

Hal senada juga disampaikan pihak PHRI Malang, Agus Basuki. “Karena hal ini adalah untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal khususnya,” jelas Manajer The Shalimar Boutique Hotel itu, yang dilansir Realita.co.

 

Reporter : Doni Kurniawan, Muhammad

Editor : MA Setiawan


Bagikan Berita
Tags: 65 ribu ton gula lokal65 ribu ton gula lokal belum terjual dan mengendapApkrindo (Asosiasi Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia)APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia)Gula Kristal RafinasiIndra SetiyadiPG Kebon AgungPG KrebetPHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran IndonesiaRumah Makan Kertanegara
ADVERTISEMENT

Related Posts

Pemkot Malang Segera Tetapkan Target Pembangunan Rumah Subsidi

Pemkot Malang Segera Tetapkan Target Pembangunan Rumah Subsidi

20 Oktober 2025

...

Pemkot Malang Dukung Pengembangan Wakaf Produktif di Kampus

Pemkot Malang Dukung Pengembangan Wakaf Produktif di Kampus

20 Oktober 2025

...

Sebagian Warga Nilai Jalan Tembus Griya Santa Sudah Jadi Kebutuhan Kota Malang

Jalan Tembus Candi Panggung Tersendat, Satpol PP Surati Warga Griya Santa

18 Oktober 2025

...

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

PSEL Terkendala, RDF Jadi Opsi Pengolahan Sampah Andalan Kota Malang

18 Oktober 2025

...

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

18 Oktober 2025

...

Menteri PKP Pastikan Wartawan Bisa Nikmati Program Rumah Rakyat

Menteri PKP Pastikan Wartawan Bisa Nikmati Program Rumah Rakyat

18 Oktober 2025

...

Bank Dunia Kucurkan Rp143 Miliar untuk Atasi Banjir di Kota Malang

DPUPRPKP Kota Malang Sebut Jalan Tembus di Candi Panggung Jadi Solusi Atasi Kemacetan

18 Oktober 2025

...

Load More
Next Post
PP Muhammadiyah Dukung Program Kapolri, Moderasi Beragama Hingga Pendekatan Humanis

PP Muhammadiyah Dukung Program Kapolri, Moderasi Beragama Hingga Pendekatan Humanis

PDIP Kota Malang Tanam Bibit Pohon Serentak di Lima Kecamatan

PDIP Kota Malang Tanam Bibit Pohon Serentak di Lima Kecamatan

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin