
KOTA MALANG – malangpagi.com
Jalanan menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin terpantau macet total, Sabtu (21/1/2023). Ribuan orang tampak memadati kawasan Jalan Merdeka, Jalan SW Pranoto, hingga Jalan Nusakambangan Kota Malang.
Memasuki area pemakaman di Jalan Bali yang memiliki luas 77.452 meter persegi tersebut, peziarah dari berbagai penjuru tanah air tumpah ruah membanjiri kompleks, yang mashur disebut sebagai Kampung Kramat.
Para pedagang pun tak melewatkan kesempatan ini. Mereka berjajar menggelar dagangan di lapak non permanen yang didirikan secara mendadak.
Praktis keadaan ini membuat lautan massa menjadi berdesak-desakkan. Hingga panitia Haul Akbar ke-62 Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih Al-‘Alawy RA dan Haul ke-32 Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih RA, mengumumkan agar para peziarah menjaga barang bawaan mereka. Ramainya peziarah disinyalir karena acara ini baru pertama kali kembali dilaksanakan setelah pandemi.

Makam habib terletak di sebelah tengah TPU Kasin, tidak terlalu jauh dari kantor juru kunci. Sekitar 200 meter dari pintu masuk makam, peziarah dapat menemukan makam yang cukup megah. Kubah berwarna hijau yang menjadi ciri khas, menunjukkan bahwa yang dimakamkan di situ bukanlah orang sembarangan.
Pada hari biasa, dari gerbang masuk ke makam habib dapat ditempuh hanya sekitar 2 menit berjalan kaki. Namun saat perayaan Haul Akbar, butuh waktu rata-rata 10 menit.
Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, Tahlil, dan Yasin dibacakan bersama dan bergema ke seantero makam. Peziarah pun meluber hingga luar dari area pemakaman habib. Agar nyaman, tempat para peziarah pun dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Suasana tampak khidmat dan acara berjalan lancar hingga usai.
Juru Kunci TPU Kasin Wiyono menyampaikan, Jumat dan Sabtu (21–22 Januari 2023) adalah puncak kunjungan. Namun pihaknya mengaku telah mengantisipasi ledakan peziarah. “Kami sudah mengantisipasi jika para pengunjung akan membeludak. Apalagi ziarah bersama ini baru diselenggarakan setelah vakum selama dua tahun karena pandemi,” jelas Wiyono kepada Malang Pagi.

Tak hanya itu, pihaknya pun telah menyiapkan toilet dan tempat wudu. “Kami memberikan arahan di mana toilet yang agak longgar. Karena saat ini teman-teman penjual jasa yang rumahnya di sekitar makam membuka tempat wudu dadakan,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Subaedi, mengatakan bahwa pengunjung tetap ramai mendatangi makamnya Habib Abdul Qodir Bilfaqih meskipun cuaca hujan.
Pihaknya pun menyampaikan bahwa acara ini selanjutnya akan menjadi program wisata religi. “Harapan kami memang demikian. Acara ini dapat menjadi wisata religi. Mudah-mudahan ke depan pelayanan yang kami berikan dapat lebih baik lagi,” ucapnya.
Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya kerja bakti bersama personel UPT, serta koordinasi dengan jajaran samping. “Juga memasang banner peringatan kepada pengunjung, terkait keamanan barang masing-masing. Mengingat tahun-tahun lalu banyak terjadi kasus pencopetan,” pesan Subaedi.
Salah satu peziarah asal Jakarta, Aisyah (60), menuturkan bahwa dirinya datang didampingi putrinya. “Tujuannya memang ingin berziarah dan berdoa bersama. Dulu saya pernah datang ke sini bersama rombongan naik bus. Namun, sekarang hanya berdua bersama anak,” tuturnya.
Aisyah mengaku datang ke Malang pada Jumat siang (20/1/2023) dan akan kembali ke Jakarta pada Senin (23/1/2023). “Di kampung saya banyak santri yang belajar di Ponpes Darul Hadits, dan banyak para alumninya yang mengajar ilmu agama. Sehingga setiap tahun mereka hadir untuk berdoa bersama saat Haul Habib. Dan tahun ini saya ikut,” tutupnya. (Har/MAS)