KAB. MALANG – malangpagi.com
Upacara adat Nyladran yang diselenggarakan di Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/06/2024), menjadi ajang masyarakat setempat mensyukuri limpahan sumber daya alam sekaligus mengingat jasa leluhur desa. Acara tersebut turut dihadiri Bupati Malang, Sekda, sejumlah Kepala Dinas OPD, serta tokoh masyarakat, dan ketua adat.
Dalam sambutannya, Bupati Sanusi mengungkapkan rasa bangganya melihat kekompakan warga Gunung Ronggo dalam melestarikan budaya. Menurutnya, acara yang dilambangkan dengan makan bersama ini diambil dari ajaran Islam yang disebarkan oleh para wali. “Sedekah yang paling baik adalah dengan memberikan makanan kepada orang sekitar,” ujarnya.
Sanusi juga menekankan bahwa acara ini adalah pengingat agar kita senantiasa mawas diri. Di penutupan sambutannya, Ia mengajak warga yang hadir serta tamu undangan untuk berselawat dan mendoakan kebaikan untuk seluruh masyarakat. Sebagai apresiasi terhadap panitia, Sanusi menyerahkan sumbangan dari kantong pribadinya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Asmuri menjelaskan bahwa keberadaan Sumber Jenon yang berada di desanya menjadi jantung kehidupan bagi masyarakat. “Hampir seluruh warga setempat menggantungkan hidup dari aliran air Sumber Jenon. Sumber ini adalah simbol keberkahan bagi masyarakat. Air digunakan untuk minum, pertanian, dan wisata,” paparnya.
Di tahun-tahun berikutnya, Asmuri berharap Desa Gunung Ronggo semakin dikenal sebagai desa yang konsisten mengangkat nilai budaya dan melestarikan kebiasaan leluhur. “Semoga warga semakin guyub dan selalu menjaga keasrian tempat ini,” tambahnya.
Dalam acara ini, warga dari setiap RT membawa tumpeng. Terdapat sekitar 1.000 tumpeng yang terkumpul hari itu. Selain tumpeng, ada pula yang membawa nasi bungkus serta kue. Di akhir acara, seluruh hadirin makan bersama, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Sanusi, warga RT 18 yang datang bersama keluarganya, mengungkapkan rasa senang dan bangganya dapat melestarikan budaya leluhur. “Kami berharap agar mendapat kebaikan di tahun berikutnya,” katanya.
Upacara adat Nyladran ini tidak hanya menjadi ajang untuk bersyukur dan berdoa, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga, serta mengingatkan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup yang menjadi sumber kehidupan. (Red)