
KOTA MALANG – malangpagi.com
Mulai hari ini, Senin (9/11/2020) dimulai uji coba penutupan beberapa ruas jalan terkait proyek revitalisasi kawasan pedestrian Kayutangan, atau yang oleh Pemerintah Kota Malang disebut proyek Malang Heritage.
Meskipun namanya adalah uji coba, namun dari pantauan Malang Pagi di wilayah perempatan Kayutangan, tampak persiapan pengerjaan proyek tengah dilakukan.
Sebuah kendaraan alat berat jenis Excavator atau Bego tepat berada di tengah persimpangan jalan Rajabali. Sementara sejumlah pekerja tampak sedang mendirikan pagar besi untuk menutup ruas jalan.
Selain melihat lokasi proyek Malang Heritage di Kayutangan, Malang Pagi juga mencoba ‘menikmati’ kemacetan yang terjadi akibat penutupan sejumlah ruas jalan terkait proyek tersebut.

Berangkat pukul 14.00 WIB dari Jalan Ijen menuju Jalan Semeru, saya diarahkan oleh polisi untuk berbelok ke Jalan Bromo. Karena ruas jalan di samping Bank Permata ditutup menggunakan water barrier. Di Jalan Kawi kemacetan mulai terasa. Namun kondisinya masih seperti saat jam-jam sibuk.
Di Jalan Arif Rahman Hakim, kondisi jalanan mulai padat merayap. Selepas lampu merah, saya bertemu simpul kemacetan lagi. Tepatnya di kawasan Alun-Alun Kota Malang, tepat di persimpangan depan Mal Ramayana.
Sedangkan kondisi jalanan di kawasan pertokoan Jalan Agus Salim hingga Jalan Zainul Arifin terpantau ramai namun cukup lancar.

Kemacetan luar biasa baru dirasakan di Jalan Aris Munandar. Kondisi ini berlangsung hingga ke Jalan Gatot Subroto atau Embong Brantas. Saya baru terlepas dari kemacetan setelah berbelok menuju Stasiun Pasar Baru.
Pemilik Usaha Mengeluh
Retno, pemilik sebuah rumah makan di Kayutangan mengaku dirinya mengetahui informasi tentang proyek Malang Heritage hanya dari media sosial. “Setahu saya akan dibuat seperti Malioboro di Yogyakarta,” ujarnya kepada Malang Pagi.
Di hari pertama penutupan ruas jalan di kawasan Kayutangan, Retno mengaku usahanya juga turut terdampak.
“Hari ini kami ada pesanan. Mestinya satu jam lalu sudah diambil. Tapi hingga sekarang belum datang. Mungkin karena terimbas penutupan beberapa ruas jalan,” keluhnya.
“Jika ini berlanjut hingga Desember, saya khawatir akan kelangsungan usaha saya. Semestinya Pemerintah Daerah memperhatikan. Karena bisnis ini juga mendukung sektor pariwisata Kota Malang,” ucap Retno dengan was-was.

Di tempat lain, Indra Setiyadi salah seorang warga menyayangkan pelaksanaan proyek Malang Heritage yang terkesan terburu-buru dan dipaksakan.
“Semestinya pemerintah transparan. Konsepnya dipublish. Sehingga masyarakat tahu hasil akhirnya seperti apa,” tukasnya.
Indra berpendapat, semestinya proyek-proyek di jalan protokol dikerjakan pada malam hari. Tidak boleh ditutup total. Karena pasti akan berimbas ke banyak sektor, terutama ekonomi. Dengan terjadinya kemacetan di mana-mana.
Belangsung Hingga Akhir Desember
Sementara itu, Project Manager PT Widya Satria Surabaya, Agus Budi Hartanto mengungkapkan, setelah pelaksanaan simulasi penutupan, malam itu juga, Senin (9/11/2020) wilayah Kayutangan akan ditutup total.
“Nanti malam akan ditutup total. Namun, warga Jalan Basuki Rahmat masih bisa melakukan aktivitas terbatas,” tuturnya.
Agus juga menjelaskan, bahwa wilayah yang dilakukan penutupan total hanya di bagian pengerjaan perempatan BCA-Rajabali. Sedangkan di pertigaan PLN pengerjaan proyek akan dilakukan secara bertahap.
“Sisi jalan di dekat pos polisi depan restoran McDonald’s kami buka dulu. Sedangkan sisi jalan di depan kantor PLN ditutup. Jika pekerjaan di depan PLN selesai, maka giliran ruas jalan yang di depan McDonald’s kami tutup untuk pengerjaan,” paparnya.
“Aspal di perempatan BCA dan pertigaan PLN akan kami bongkar, lantas kami ganti dengan konstruksi beton. Kemudian di atasnya akan kami finishing dengan batuan andesit. Nanti hasilnya akan sama dengan yang ada di Jalan Braga, Bandung,” lanjut Agus menerangkan sedikit detail dari pengerjaan proyek yang akan dilakukan.
Agus menyatakan, pengerjaan proyek Kayutangan diusahakan selesai sebelum Natal tahun ini.
“Direncanakan pengerjaan mulai hari ini hingga 30 Desember 2020. Tetapi ada permintaan dari Kasatlantas, untuk diupayakan sudah rampung sebelum libur Natal,” pungkasya.
Reporter : MA Setiawan
Editor : Redaksi