
KOTA MALANG – malangpagi.com
Setelah DPD Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Malang Raya terbentuk, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang meminta agar organisasi tersebut segera mendaftar sebagai binaan Pemerintah Kota Malang.
Hal tersebut disampaikan Kasi Pengembangan dan Penguatan Usaha Diskoperindag Kota Malang, Asih Siswanti pada acara pembentukan DPD APKLI Malang Raya, bertempat di Depot Kanton, Jalan Retawu No. 6A Kota Malang, pada Minggu (19/9/2021).
Menurutnya, dengan menjadi binaan Pemkot Malang akan mempermudah dalam penjaringan data guna melengkapi database Diskopindag Kota Malang.
“Kami harap anggota APKLI Kota Malang segera mendaftar jadi binaan Diskopindag. Sehingga data dapat diketahui. Karena di database kami tercantum nama, KTP, jenis produk, merek produk, serta perizinan yang dimiliki,” terang Asih.
“Jadi kami akan mengetahui mana UMKM yang belum memiliki merek, sehingga dapat kami fasilitasi. Di samping itu juga untuk mempermudah dalam menjalankan program Diskopindag,” imbuhnya.
Lewat binaan Pemkot Malang, menurut Asih, produk UMKM yang sudah memiliki kualitas baik dapat diikutsertakan dalam pameran-pameran. Selain itu, Diskopindag juga akan membantu dari segi pemasaran dan berbagai pelatihan.
Untuk tahun ini, Diskopindag Kota Malang berkonsentrasi membantu subsidi untuk online shop. Salah satunya melalui kerja sama dengan Gojek untuk mendapatkan fasilitas potongan harga. Program ini dilakukan Diskopindag untuk membantu UMKM dalam meningkatkan omzet mereka.
“Kami harap DPD APKLI Kota Malang fokus dalam usaha. Selama ini ada salah persepsi UMKM dalam usaha. Kebanyakan usaha industri rumahan itu memiliki prinsip ‘saya bisa membuat apa’. Tetapi tidak melihat peluang apa dulu yang perlu ditangkap. Jadi UMKM tadi membalik paradigma lama, yakni seharusnya dilakukan riset pasar terlebih dulu. Apa yang dibutuhkan pasar,” paparnya.

Asih juga menyarankan, karena DPD APKLI Malang Raya bersifat perkumpulan, maka harus saling mendukung. Lebih bagusnya dengan mengangkat merek komunal. Yatu satu merek tapi memfasilitasi beberapa produk lainnya.
“Menjadi seorang ketua pun tidak mudah. Harus paham inovasi tentang pasar, sehingga mampu menggerakkan anggota asosiasi. Tidak hanya sekadar kumpul-kumpul. Namun juga harus memiliki kemampuan dalam memberikan motivasi untuk meningkatkan produksi,” lanjutnya.
Terakhir Asih mengimbau, ketika melakukan pertemuan, sebaiknya mengusung sebuah teman dibarengi dengan pelatihan. “Semisal pada satu pertemuan dibarengi tema branding, pertemuan selanjutnya packing, kemudian perizinan, dan seterusnya,” jelasnya.
“Sehingga seorang ketua memiliki planning. Diskopindag Kota Malang juga membuka pintu lebar jika dilibatkan. Karena sudah menjadi tupoksi kerja kami demi kemajuan masyarakat,” tandasnya. (DK99/MAS)