
malangpagi.com
Baru-baru ini warganet tanah air dibuat marah besar oleh beredarnya sebuah video tindak kekerasan yang dilakukan oleh seorang remaja pria ke perempuan di suatu tempat.
Video yang banyak dibagikan di media sosial tersebut menampilkan seorang pria menghajar perempuan tersebut secara membabi buta dengan tangan, kaki, bahkan melemparnya dengan sandal. Perempuan tersebut menerima pukulan di sekujur badan hingga kepalanya.
Bahkan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, juga mengunggah video kekerasan tersebut di akun Instagram pribadinya, dan meminta aparat kepolisian untuk menangkap pelaku.
Sudah kadung marah dan menuntut Polri untuk mengusut kasut tersebut, eh ndilalah, kejadiannya ternyata bukan di Indonesia!
Dilansir okezone.com, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa peristiwa dalam video tersebut ternyata terjadi di Sabah, Malaysia. “Itu TKP (tempat kejadian perkara) di Sabah, Malaysia,” kata Dedi, Senin (31/10/2022).
Dirinya mengungkapkan, pihak Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah melakukan penelusuran terhadap video tersebut. Dan setelah dilakukan pendalaman, diketahui bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi di Indonesia.
Dikutip dari media Malaysia kosmo.com, Senin (31/10/2022), peristiwa kekerasan yang direkam dalam video tersebut terjadi di sebuah rumah sakit di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.
Dilaporkan bahwa pelaku kekerasan dan korbannya masih memiliki hubungan keluarga, yaitu kakak beradik. Aksi kekerasan dipicu karena adik perempuannya meninggalkan ibunya yang tengah dirawat karena sakit, demi menemui pacarnya di suatu tempat.
“Sebenarnya perempuan itu yang salah, dia tinggal mamanya yang tengah sakit sendiri di rumah semata-mata mau jumpa teman lelakinya. Jadi yang pukul dia itu abang kandungnya sendiri,” sebut media Malaysia tersebut, yang dikutip Pikiran Rakyat.
Sementara itu, Ketua Polis Daerah Kota Kinabalu, Asisten Komisioner Mohd Zaidi Abdullah mengaku bahwa pihak kepolisian setempat belum menerima laporan terkait tindak kekerasan tersebut. (MAS)