
KOTA MALANG – malangpagi.com
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meninjau progres pemasangan Jembatan Bailey di kawasan Sonokembang, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, pada Jumat (14/11/2025).
Peninjauan ini merupakan kunjungan keduanya setelah sebelumnya melihat langsung kondisi jembatan sehari pasca kejadian ambrolnya jembatan tersebut.
Wahyu mengungkapkan bahwa sejak awal kondisi jembatan terus memburuk akibat adanya pergerakan tanah dan penurunan struktur.
“Setelah kita cek, kita hitung, dan melihat keterbatasan waktu serta anggaran BTT yang sempit, apalagi musim hujan, sangat berbahaya kalau saat itu langsung dibongkar. Akhirnya kita memutuskan meminjam Jembatan Bailey dari provinsi,” jelas Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa pihaknya tidak membayar biaya sewa jembatan bailey tersebut, namun hanya menanggung biaya pengangkutan dari Surabaya dan proses perakitan.
“Ini tidak ada biaya sewa, hanya ada biaya pengangkutan dari Surabaya kesini dan biaya perakitan,” terangnya.
Wahyu menyebut, pemasangan jembatan Bailey sendiri berlangsung cepat dan menjadi prioritas pemerintah. Terlebih, dua hari ke depan seluruh proses pemasangan landasan jembatan segera selesai.
“Alhamdulillah sudah terpasang. Dua hari ke depan kita pasang landasannya, lalu dibuat akses naik-turunnya. Insyaallah minggu depan sudah bisa digunakan untuk roda empat, tetapi tetap ada pembatasan,” ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, Jembatan Bailey akan digunakan selama delapan bulan, yakni selama proses pembongkaran jembatan lama dan pembangunan jembatan permanen yang dijadwalkan dimulai pada 2026.
“Saat jembatan lama dibongkar, Bailey ini tetap jadi akses utama. Jadi walaupun ada jembatan sementara, tetap tidak cukup, sehingga Bailey benar-benar kita butuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menyampaikan bahwa pemasangan konstruksi utama Jembatan Bailey sudah berada pada posisi final.
“Pada hari ini dilakukan pemasangan kaki-kaki jembatan sebelum berlanjut pada pemasangan lantai pada Sabtu dan Minggu. Setelah lantai terpasang, kami akan membentuk akses pelandaian dan pembatas pengaman pejalan kaki,” ujarnya.
Dandung menyebut pihaknya masih menunggu hasil koordinasi dengan Dishub dan Polresta Malang Kota untuk menentukan pembatasan kendaraan roda empat yang dapat melintas.
“Kalau mobil boleh melintas, pasti ada pembatasan dan penjagaan. Mungkin akan diberi portal untuk membatasi dimensi tertentu agar tidak sembarangan masuk,” pungkasnya. (YD)













