
KOTA MALANG – malangpagi.com
Warga RW 5 Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, tak mau ketinggalan menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, dengan menggelar karnaval mengusung tema “Budaya Kreasi Bumi Menjing”, Minggu (21/8/2022)
Ketua RW 5 Kelurahan Jatimulyo, Yusuf Sugianto, menyampaikan warganya sangat antusias menyambut kegiatan ini, setelah dua tahun lamanya tidak menyelenggarakan karnaval. “Kami sengaja mendesain karnaval dengan konsep adat budaya Indonesia, agar masyarakat mengetahui bahwa kita berbeda-beda namun tetap menyatu,” ungkapnya kepada Malang Pagi. “Tak kalah pentingnya, melalui gelaran ini kami juga ingin menggelorakan dan mempertebal nasionalisme,” imbuhnya.

Karnaval yang menampilkan berbagai busana adat Nusantara ini dimulai dari Jalan Bunga Vinolia menuju Jalan Simpang Candi Panggung, melewati Jalan Candi Panggung Barat dan kembali ke Jalan Vinolia. Tampak para peserta mengenakan baju tradisional Bali, Sulawesi, Aceh, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.
Sugianto menuturkan, pemilihan kostum setiap peserta diserahkan kepada masing-masing RT untuk berkreasi, termasuk untuk pemilihan musik pengiringnya. “Karena ada penilaian meliputi kekompakan, guyub rukun, dan kostum, termasuk kreativitas serta improvisasi,” jelasnya.
Perayaan Dirgahayu Republik Indonesia di RW 5 Kelurahan Jatimulyo sendiri sudah dilaksanakan sejak akhir Juli lalu. Menurut Sugianto, pihaknya bersama Karang Taruna setempat membuat berbagai acara untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme warga.

Sementara itu Ketua Karang Taruna RW 5 Kelurahan Jatimulyo, Sunu Kukuh Puji Wijaya mengungkapkan bahwa usai karnaval akan digelar acara puncak pada 27 Agustus nanti, berupa pentas seni yang akan menampilkan operet persembahan Karang Taruna dan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba.
Karnaval ini pun mendapat apresiasi dari Camat Lowokwaru, Joao Maria Gomes de Carvalho. Tak lupa dirinya mengajak warga RW 5 Kelurahan Jatimulyo untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan. “Dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Republik Indonesia, mari kita pupuk persatuan dan kesatuan di RW 5. Jangan melupakan sejarah terbentuknya negara ini,” pesannya.

Di era keterbukaan informasi ini, menurut Joao, masyarakat sudah semakin cerdas. Namun begitu, masih banyak yang saling menghujat, dan saling memfitnah. “Saya harap warga RW 5 bukan termasuk yang seperti itu. Mari bahu membahu, bergandengan tangan, kita tingkatkan persatuan kesatuan dan kebersamaan untuk membangun diri sendiri, keluarga dan wilayah mulai dari tingkat bawah,” ucapnya.
“Tanpa persatuan dan kesatuan, saya yakin apa yang kita cita-citakan sulit terwujud. Kita perbaiki kekurangan itu. Dan tugas kita adalah mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif,” pungkas Joao. (Har/MAS)