
KOTA MALANG – malangpagi.com
Guna mempererat silaturahmi dan kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia pers, Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) menggrlar Halal Bihalal bersama insan media se-Malang Raya, bertempat di Kampus C UIBU, Jalan Citandui No. 46, Kota Malang, Jumat (18/4/2025).
Acara bertajuk ‘Riyoyoan Insan Media Bersama Universitas IBU: Menuju Insan Berbudi Utama’ ini dihadiri oleh ratusan jurnalis dari enam organisasi profesi dan media diantaranya, PWI, AJI, IJTI, PFI, AMSI, dan JMSI.
UIBU berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai tradisi tahunan, sebagai wujud penghargaan terhadap peran strategis media dalam membangun karakter bangsa, khususnya melalui kontribusi di ranah pendidikan.
Rektor UIBU, Nurcholis Sunuyeko menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud nyata untuk membangun ruang bersama yang harmonis antara insan pers dan dunia kampus.
“Meski memiliki visi dan perspektif yang beragam, kita tetap bisa menemukan titik temu dalam nilai-nilai kebersamaan, silaturahmi, dan saling menghargai,” ujar Nurcholis.
Nurcholis mengatakan, acara ini menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan perubahan nama lembaga, dari yang sebelumnya dikenal sebagai IKIP Budi Utomo, kini telah resmi berganti menjadi Universitas Insan Budi Utomo (UIBU).
“Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengukuhkan identitas baru ini sebagai bagian dari ikhtiar untuk terus berinovasi dalam menjawab tantangan zaman,” terangnya.
Salah satu momen berkesan dalam acara ini adalah testimoni dari wartawan senior Gatot Sukardi, mantan jurnalis harian Birawa, yang membagikan kisah perjuangannya sebagai wartawan sejak tahun 1964.
Ia menggambarkan bagaimana proses kerja jurnalistik dahulu yang serba manual dan penuh tantangan, jauh berbeda dengan kemudahan teknologi yang dinikmati generasi saat ini.
“Dulu untuk memotret dan menulis berita saya harus mencetak foto sendiri di kamar gelap. Proses yang panjang dan melelahkan. Sekarang, tinggal klik, kirim, selesai. Teknologi benar-benar mengubah wajah jurnalistik,” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan tausiyah oleh Ustadz Abdul Wachid yang membahas makna halal bihalal sebagai tradisi khas bangsa Indonesia dalam merajut kembali jalinan silaturahmi dan memupuk semangat saling memaafkan. (YD)