
KOTA MALANG – malangpagi.com
Menjelang penataan Zona III kawasan Kayutangan Heritage, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) melakukan sosialisasi terkait mekanisme penataan, bertempat di Aula DPUPRPKP, Jalan Bingkil No. 1 Kota Malang.
Selama dua hari, Selasa (17/5/2022) dan Rabu (18/5/2022), sosialisasi dilakukan guna membangun sinergi sejumlah pihak. Dimaksudkan agar penataan kawasan yang digadang-gadang sebagai ibukota Malang Heritage itu berjalan lancar.
“Sosialisasi kami gelar agar semua pihak dapat mengetahui mekanisme pembangunan ini. Serta untuk menampung masukan agar pembangunan Kayutangan lebih bermanfaat,” ungkap Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi.

Pembangunan Kayutangan Heritage Zona III akan segera dimulai akhir Mei, dan ditargetkan rampung pada akhir November 2022. “Pekerjaan yang akan dilakukan mencakup penataan pedestrian, saluran, andesit, dan pengaspalan,” ujar Diah.
Lebih lanjut Diah mengungkapkan, pedestrian pada Zona III akan diperlebar hingga 12 meter, yang diyakini akan membuat pejalan kaki makin nyaman. Pedestrian dirancang lengkap dengan jalur pemandu disabilitas, inlet drainase dan sumur resapan, sistem ducting kabel bawah tanah, dan street furniture,” urainya.
Untuk pemindahan kabel fiber optic seiring penuntasan infrastruktur ducting juga telah ditekankan kepada para provider, agar bersiap dan menyelaraskan jadwal agar lanskap Kayutangan makin rapi dan cantik.
Yang unik, penataan kawasan ini memanfaatkan produk unggulan lokal, yaitu Sanitair Klaseman, sebagai elemen penting untuk mempercantik street furniture di sepanjang pedestrian. “Ada 26 kursi sanitair yang akan mempercantik pedestrian. Selain itu akan dipasang juga 71 bollard yang berbentuk bola, dan 64 bollard tiang pada area penyeberangan. Ini adalah bentuk support Pemkot kepada sentra industri lokal,” tutur mantan Asisten Perekonomian dan Pembagunan Setda Kota Malang tersebut.
Adapun untuk mengurangi gangguan yang timbul dari proses penataan Zona III terhadap aktivitas masyarakat maupun pelaku usaha, Diah menjelaskan bahwa pembangunan akan dibagi ke dalam tiga tahap utama. “Dimulai dari penataan pedestrian sisi utara, dari BRI hingga Sarinah. Kemudian dilanjutkan penataan pedestrian sisi selatan, mulai dari gang IV hingga Hotel Riche. Terakhir, baru masuk tahap finalisasi penataan andesit di area sekitar Taman Chairil Anwar,” paparnya.
“Tahap satu dan dua tidak perlu ada penutupan kawasan. Untuk tahap tiga, kami masih akan bahas rekayasa lalinnya di Forum Lalu Lintas untuk penataan andesit baru pada September nanti,” imbuh Diah.
Pendapat senada pun disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Heru Mulyono. Pihaknya melalui Forum Lalu Lintas mengaku terus mematangkan rencana penataan lalu lintas. Baik pada saat tahap ketiga pembangunan, maupun setelah rampungnya pembangunan fisik kawasan Kayutangan Heritage.
“Kajian sudah kami persiapkan sejak 2021. Penataan nantinya tidak satu jalan saja, tetapi sistem lalu lintas kawasan. Mulai dari PLN, hingga area Alun-Alun, Jalan Kahuripan, Jalan Majapahit, dan ruas-ruas sekitarnya. Titik-titik parkir juga telah kami skenariokan. Di antaranya di lahan eks DLH, dan beberapa kantong parkir perkantoran di kayutangan,” terang Heru.
Sosialisasi ini turut dihadiri perangkat daerah terkait, Komisi C DPRD Kota Malang dan anggota DPRD dari dapil Klojen, jajaran kepolisian, pejabat kelurahan setempat, warga dan pelaku usaha sekitar Kayutangan, Pokdarwis Kayutangan Heritage, perwakilan Gereja Kayutangan, tokoh masyarakat, serta para provider telekomunikasi yang memiliki aset di Kawasan Kayutangan.
Adapun sebagai tindak lanjut masukan yang disampaikan dalam sosialisasi ini, akan dibahas dalam forum rapat koordinasi lanjutan dan peninjauan langsung ke lapangan.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin berharap pembangunan Zona III Kayutangan Heritage mampu memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat. “Selain untuk mempertahankan nilai sejarah, pembangunan ini juga harus memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat Kota Malang, khususnya warga Kayutangan,” tuturnya kepada Malang Pagi.
Fathol juga menekankan, alih-alih mengganggu kegiatan pelaku ekonomi di sepanjang Kayutangan, pembangunan Zona III harus dapat meningkatkan nilai ekonomis kawasan tersebut.
Hal senada disampaikan Ketua Pokdarwis Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati, yang mengatakan pembangunan koridor Kayutangan harus tetap dilanjutkan. “Info-info terkait pembangunan secara rutin hendaknya dipublish. Semoga pekerjaan lancar dan sesuai jadwal,” harap Mila (Har/MAS)