KOTA MALANG – malangpagi.com
700 koperasi, hanya puluhan saja kategori sehat di Kota Malang. Terkait koperasi Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan agar koperasi yang ada di Kota Malang harus berkembang sampai merambah unit usaha.
Hal ini perlu ditekankan, pasalnya sebagian besar koperasi yang ada di Kota Malang masih berkutat dengan kegiatan simpan pinjam dan beberapa diantaranya digunakan oleh rentenir untuk menjerat masyarakat.
“Koperasi sebagai fondasi perekonomian masyarakat harus dikuatkan ini sejalan dengan program kami yang saat ini fokus bagaimana agar ekonomi kemasyarakatan bisa tumbuh melalui skema peningkatan UMKM dan penyehatan koperasi,” kata Sutiaji saat memberi sambutan dalam acara Workshop Majamenen Penilaian Kesehatan Koperasi di Hotel Regents Park, Senin (12/11/2018).
Wali Kota Malang menegaskan, adanya penguatan koperasi dengan merambah unit usaha seperti yang dilakukan oleh beberapa koperasi merupakan upaya agar perputaran uang di dalam lembaga itu tidak statis. Jika hal itu disadari dan diterapkan dengan baik, maka akan semakin banyak masyarakat yang gemar dan tertarik menitipkan dananya ke koperasi sehingga ekonomi dapat berjalan dengan lancar.
“Arus perputaran uang koperasi ini dari dan untuk anggota. Karena itu mendatang koperasi harus sehat. Bagaimana caranya ya dengan memperbaiki administrasi, menaikkan SHU dan RAT dengan begitu koperasi bisa sehat dan berkembang,” bebernya.
Tak hanya itu, Wali Kota Malang juga menegaskan pada masa mendatang koperasi harus menjadi suksesor dari kegiatan UMKM. Artinya, setiap UMKM harus memiliki basis koperasi sebagai sarana penopang pendanaan sehingga dengan skema ini perekonomian masyarakat semakin kuat.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Tri Widyani, menyampaikan kegiatan workshop kali ini diadakan karena masih ada banyak koperasi yang belum mencapai derajat sehat di Kota Malang.
Data Dinas Koperasi dan UMKM menyebut, Kota Malang memiliki 700 koperasi dan 50 persen diantaranya dalam kategori aktif. Sedangkan yang masuk dalam kategori sehat hanya berjumlah puluhan saja.
“Kita harus kerja keras dalam hal ini. Harapannya koperasi sehat itu nantinya jika pengurus dan pengawasnya tersertifikasi dan saat ini masih beberapa koperasi saja yang memiliki hal itu,” ucap Tri Widyani.
Dijelaskan, upaya agar koperasi bisa menjadi sehat dan memiliki unit usaha serta mampu mengembangkan aset terus dilakukan oleh pihaknya. Salah satu yang kini dijadikan contoh adalah Koperasi RSUD Syaiful Anwar yang dianggap sukses dan mampu mengembangkan unit usahanya.
“Memang harapan kami kedepan koperasi tidak sekadar urusan simpan pinjam saja tetapi mampu bersaing dalam meningkatkan unit usaha,” pungkasnya.
Pewarta : Yudhistira WAP
Editor : Tikno