KOTA MALANG – malangpagi.com
Terapi plasma darah atau plasma konvalesen belakangan menjadi topik hangat di media sosial.
Secara sederhana, terapi plasma konvalesen bisa dipahami sebagai transfer antibodi antara penyintas suatu infeksi kepada orang yang sedang menghadapi infeksi. Terapi ini pun menjadi fenomena baru di masa pandemi Covid-19.
Fenomena tersebut mendorong terbentuknya Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen, yakni sebuah komunitas yang bergerak di bidang donor plasma darah.
Diungkapkan oleh dr. Ariani, M.Kes Sp.AK, sosok yang dibalik berdirinya komunitas tersebut, dirinya memang ingin menghubungkan para penyintas Covid-19 dengan keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit sesuai saran dokter.
Hal itu bermula ketika dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) itu menerima banyak informasi soal kebutuhan plasma darah bagi penyintas covid-19.
Akhirnya Ariani mulai bergerilya untuk mencari pendonor. Dimulai dari dirinya sendiri bersama sejumlah rekan seprofesinya dan tenaga kesehatan lain yang bertugas RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Dalam komunitas ini, Ariani dibantu oleh lima anggota tim relawan dan dokter muda dari FKUB. “Akhirnya terbentuk kerja tim, dan dilaksanakan secara daring. Semuanya free. Tidak dipungut biaya, baik dari pendonor atau keluarga pasien yang memanfaatkannya,” tuturnya kepada Malang Pagi, Senin (28/12/2020).
“Hati nurani saya tergerak, setiap kali membaca broadcast ada yang butuh donor plasma karena anggota keluarganya terpapar korona. Saya harus melakukan sesuatu untuk membantu mereka,” ungkap wanita berhijab itu.
Ariani berharap, adanya Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen ini dapat menjembatani kebutuhan masyarakat yang membutuhkan donor plasma secara cepat.
Mengingat begitu sulitnya mencari pendonor yang sesuai persyaratan untuk mendonorkan plasma konvalesennya.
Reporter : Widya Amalia
Editor : MA Setiawan