KOTA MALANG – malangpagi.com
Ketua DPC Barisan Kader (Barikade) Gus Dur Kota Malang, Dersi Hariono mengutuk keras aksi Aliansi Mahasiswa Papua yang dianggapnya menunggangi acara peringatan Hari Perempuan Sedunia (International Women’s Day/IWD).
Alih-alih memperingati IWD yang berlangsung setiap 8 Maret, acara justru digiring oleh kelompok-kelompok yang mengaku mahasiswa tersebut dengan isu penolakan otonomi khusus Papua, serta menuntut kemerdekaan Papua Barat.
Aksi massa yang berlangsung pada Senin pagi (8/3/2021) di sekitar Stadion Gajayana Malang itu terpaksa dibubarkan pihak kepolisian. Selain karena massa hadir tidak mematuhi protokol kesehatan, mereka juga melakukan tindakan anarkis berupa penyerangan terhadap aparat keamanan yang bertugas. Tak hanya itu, massa juga merusak truk dalmas milik kepolisian.
Dersi Hariono, yang akrab disapa Gus Dersi itu tegas menentang segala bentuk aksi kekerasan yang menodai Kota Malang. Menurutnya, aksi demo ini sangat mencoreng wajah kota yang kondusif.
“Saya sangat menyayangkan adanya aksi yang menunggangi peringatan Hari Perempuan Sedunia, mengalihkannya dengan isu penolakan otonomi khusus Provinsi Papua, serta melanggar protokol kesehatan,” ujar Gus Dersi kepada Malang Pagi, Selasa (9/3/2021).
Barikade Gus Dur tidak keberatan siapapun menggelar aksi untuk menyampaikan pendapat, asalkan berlangsung damai. “Tentu saya tidak akan tinggal diam apabila ada yang berbuat onar di Kota Malang,” terang Gus Dersi.
“Sekali lagi saya sampaikan kepada seluruh mahasiswa aliansi Mahasiswa Papua, kami orang Malang akan bersatu dan tidak akan pernah tinggal diam apabila kota Malang dinodai dengan aksi-aksi anarkisme,” tegas pria yang juga koordinator Ormas Malang Bersatu (OMB) itu.
Reporter : Tanto
Editor : MA Setiawan