KOTA MALANG – malangpagi.com
Menyikapi keluhan masyarakat terkait tak terawatnya fasilitas di Hutan Kota Malabar dan sejumlah taman di Kota Malang, Komisi C DPRD Kota Malang pun mengadakan hearing dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jumat pagi (28/4/2023).
Keluhan yang dilontarkan di antaranya adalah lampu taman yang tidak berfungsi, toilet yang tak terawat, hingga bangku taman yang berkarat, dan fasilitas permainan anak yang rusak.
Dari hasil hearing, anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Eko Herdianto mengungkapkan bahwa perbaikan fasilitas taman baru akan dianggarkan pada 2023 ini. “Saya tegaskan untuk DLH, bahwa anggaran untuk 2023 dialokasikan kepada pemeliharaan fasilitas taman dan hutan kota,” ujar Eko kepada Malang Pagi.
Di samping itu, hearing juga membahas mengenai jumlah anggaran untuk taman serta mekanisme pengalokasiannya. “Ditemukan bahwa anggaran untuk taman di Kota Malang sekitar Rp90 miliar,” ungkap Eko. “Namun, dari anggaran Rp90 miliar pada tahun ini ternyata hanya untuk pembangunan taman kota, bukan untuk perawatan fasilitas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Malang Rahman menjelaskan bahwa dari penganggaran Rp90 miliar tersebut, paling besar digunakan untuk kajian Detail Engineering Design (DED) pembangunan Alun-Alun Tugu.
“Jadi pada saat hearing ditemukan bahwa anggaran untuk DLH di 2022 penggunaan di 2023, paling besar sekitar 50 persen untuk kajian DED, dan untuk perawatan taman hanya 30 persen,” beber Rahman.
Dijelaskannya, anggaran untuk perawatan fasilitas taman kota sebatas untuk perawatan minor. “Pada hearing juga ditemukan bahwa anggaran untuk taman kota bukan untuk perawatan, tapi hanya untuk pembangunan. Jika untuk perawatan jumlah tersebut tidak cukup. Karena total di Kota Malang sendiri terdapat sekitar 60 Ruang Terbuka Hijau (RTH),” tandasnya. (SK/MAS)