
KOTA MALANG – malangpagi.com
Universitas Widyagama (UWG) Malang menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) bersama 7 Kampung Tematik Kota Malang. Yaitu Kampung Budaya Polowijen, Kampung Kampung Warna-Warni Jodipan, Kampung Tridi Kesatrian, Kampung Putih Klojen, Kampung Glintung Water Street Purwanto, Kampung Satrio Turonggo Jati Celaket, dan Kampung Gerabah Penanggungan, Rabu (9/8/2023).
Rektor Universitas Widyagama, Agus Tugas Sudijanto, menyambut kehadiran tujuh perwakilan Kampung Tematik di Ruang Rapat Rektor UWG. “Kampus ingin bersinergi dengan Kampung Tematik melalui kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan studi independen, proyek desa, dan pengabdian masyarakat yang SKS (Satuan Kredit Semester)-nya dikonversi dalam mata kuliah,” jelasnya.

Menurutnya, program Kompetisi Kampus Merdeka yaitu kegiatan community development oleh mahasiswa Universitas Widyagama Malang, di beberapa titik Kampung Tematik kota Malang dalam rangka MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)
Agus berharap, melalui kolaborasi ini kampus dapat menjadi mitra Kampung Tematik, dan terlibat dalam peningkatan wisata Kota Malang. “Selain 7 Kampung Tematik ini, ke depan ada 6 kampung lagi yang akan diajak kerjasama. Sehingga kegiatan MBKM UWG mampu memberikan sentuhan inovasi IPTEK di Kampung Tematik, yang ada ciri khasnya sesuai jargon UWG Kampus Inovasi,” terangnya.

Sementara itu, Hanif Rani Iswari selaku Ketua proyek MBKM melalui Prodi Managemen, menargetkan proyek di tahun ini, yaitu kampung-kampung Tematik dapat memunculkan kuliner ikonik serta produk-produknya yang akan dipasarkan secara digital, dengan cara pembuatan konten serta publikasi melalui sosial media.
“Strategi yang ditempuh melalui branding hidden activity, branding hidden gems, book chapter, dan video profile masing-masing kampung. Selain itu juga building IT pada promosi media sosial serta kegiatan lainnya, menyesuaikan kebutuhan setiap Kampung Tematik,” urai Hanif.

Adanya MoU antara Kampung Tematik dengan UWG ini disambut baik Ki Demang, selaku Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang. Dikatakannya, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk Kampus Peduli Kampung. “Memang dua bulan yang lalu Forkom Pokdarwis bersurat ke 15 perguruan tinggi, untuk mengajukan audiensi dan memaparkan segala persoalan maupun kebutuhan kampung,” ujar pria yang memiliki nama asli Isa Wahyudi itu.
“Dari 15 kampus yang di surati, baru UMM, ITB ASIA, dan UWG yang memberikan kesempatan Kampung Tematik bertemu dengan Rektor. IWG paling responsif, MoU langsung dibuatkan untuk program MBKM, sebagai rebranding kampung pada segmen kuliner. Masing-masing kampung agar lebih ikonik untuk meningkatkan kepariwisataan. Semoga bermanfaat dan berkelanjutan,” pungkas Ki Demang. (Har/MAS)