
KOTA MALANG – malangpagi.com
Meninggalnya dua pendaki perempuan, yakni Elsa Laksono (60) dan Lilie Wijayanti Poegiono (60) di puncak Jayawijaya atau puncak Cartenz, Papua Tengah menyisakan duka yang cukup mendalam.
Duka itu turut dirasakan oleh pihak Sekolah SMA Katolik (SMAK) St Albertus atau Dempo Kota Malang dan Alumni angkatan 1984.
Pasalnya, kedua pendaki tersebut merupakan lulusan SMAK Dempo Kota Malang tahun 1984.
Kepala Sekolah SMAK Dempo Kota Malang, Antonius Sumardi menyebut, para Alumni 84 yang menjadi teman kedua pendaki tersebut akan menggelar doa bersama di SMAK Dempo Kota Malang.
Gelaran doa 7 harian meninggalnya dua pendaki tersebut akan dilaksanakan Jumat (7/3/2025), di Aula SMAK Dempo Kota Malang, pukul 18.00 WIB.
“Para alumni menghubungi saya mau melakukan doa 7 harinya di sekolah nanti. Akan kita gelar di Aula sekolah hari Jumat (7/2/2025) malam,” ujar Sumardi, Selasa (4/2/2025).
Ia mengaku, setiap hari para Alumni 84 juga menggelar doa melalui zoom dan mengajak pihak sekolah.
“Setiap malam jam 8, lewat zoom kirim doa dan mengenang. Itu sampai nanti di makamkan,” ungkapnya.
Rencananya, para Alumni 84 meminta pihak sekolah untuk menyediakan tempat guna menggelar acara misa doa 7 hari kepergian dua pendaki tersebut.
Dari informasi yang diterima, setidaknya sekitar 250 lebih alumni SMAK Dempo Kota Malang yang bakal ikut dalam gelaran doa bersama 7 harinya kematian dua pendaki perempuan tersebut.
“Iya kita akan siapkan semua fasilitas, sekitar 250 lebih alumni nanti akan menggelar doa bersama,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kedua pendaki perempuan, Elsa Laksono (60) dan Lilie Wijayanti Poegiono (60) dilaporkan meninggal dunia, Sabtu (1/3/2025). Keduanya meninggal setelah berhasil mencapai puncak Jayawijaya atau puncak Cartenz, Papua Tengah.
Keduanya mengalami insiden saat dalam perjalanan turun dari puncak menuju Base Camp Lembah Kuning. Kematian mereka diduga disebabkan oleh Accute Mountain Sickness (AMS) atau Hipotermia.
Kedua jenazah berhasil diturunkan dan sudah diterbangkan ke Jakarta, Senin (3/3/2025) untuk segera dimakamkan.
Mereka dalam pendakian ini, merupakan klien agen operator Indonesia Expeditions beserta rombongan lain, termasuk musisi Fiersa Besari yang berhasil selamat.
Mereka telah berhasil mencapai puncak Cartenz setinggi 4.884 mdpl pada 28 Februari 2025 lalu. (Rz/YD)