
KOTA MALANG – malangpagi.com
APIK (Asosiasi Pecinta Keris) turut berkontribusi dalam kegiatan Pameran Karya Agung Leluhur dan Jamasan Pusaka pada Sabtu (15/8) yang bertempat di Museum Mpu Purwa, Jalan Soekarno Hatta, Perum Griya Shanta Blok B No. 210 Malang.
Acara yang diselenggarakan oleh Museum Mpu Purwa bekerja sama dengan Tithek Tenger tersebut menjalankan standart protokol kesehatan, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh seni budaya, pejabat dan warga.
Sosialisasi dan edukasi tentang seluk-beluk pusaka dilakukan bersamaan dengan prosesi jamasan pusaka. Eddy Indra Poetra, salah satu pengurus APIK menjelaskan, “Perlu diketahui bahwa jamasan pusaka adalah kegiatan mencuci pusaka yang erat kaitannya dengan budaya. Lain halnya dengan mewarangi, yang tujuannya untuk menampakkan pamor pusaka memakai larutan warangan.”
Eddy juga menjelaskan proses jamasan yang dilakukan. Pertama, pusaka dibersihkan dari karat, minyak dan sisa warangan lama yang kusam melalui proses pemutihan. Setelah bersih, selanjutnya pusaka direndam ke dalam larutan warangan untuk menampakkan pamornya kembali. “Pusaka harus dijamas untuk menjaga keawetannya,” ungkapnya lebih lanjut.
Eddy juga menyebutkan, jika pusaka yang Ia jamas saat ini terdiri dari dhuwung (keris), waos (tombak) dan sabet (pedang).
“Berbagai kalangan yang hadir untuk menjamas pusaka antara lain adalah para kolektor pusaka serta masyarakat yang memiliki pusaka dari warisan orang tuanya atau peninggalan leluhur mereka. Selain tentu saja dari pihak Museum Mpu Purwa selaku pelestari benda budaya keris,” pungkas Eddy.
Penulis : Doni Kurniawan
Editor : MA Setiawan