KOTA MALANG – malangpagi.com
Malang Pagi berkesempatan menyaksikan uji kelayakan konstruksi jalan dari batuan andesit di kawasan Kayutangan Heritage, Sabtu (19/12/2020).
Namun, dari pengamatan di lokasi, serangkaian tes yang dilakukan menggunakan cara yang cukup sederhana. Tak terlihat adanya alat-alat canggih yang biasa digunakan untuk pengetesan konstruksi jalan raya.
“Tes tadi sebenarnya hanya sebuah demo. Karena tes sebenarnya kami harus mendatangkan alat dan operator yang sebenarnya pula. Tetapi itu tidak ada di dalam kontrak,” ungkap Lead City Level NUSP untuk Kota Malang, Ir. Alif Riwidya.
Meskipun begitu Alif meyakinkan, dengan cara yang sederhana pihaknya bisa menunjukkan ke masyarakat, bahwa apa yang dipasang di arena terbuka itu sudah memenuhi syarat secara teknis.
“Tadi, kami menggunakan truk seberat 14 ton bermuatan pasir penuh. Ada tiga tahap tes yang dilakukan,” jelas Alif.
“Pertama adalah tes lendutan. Tidak boleh ada lendutan di konstruksi ini, karena ini konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement). Yang kedua yaitu skid resistance (tahanan gelincir) atau kekuatan pasangan batu terhadap konstruksi beton di bawahnya. Tahap ini kami uji dengan tiga kecepatan: 5 km/jam, 10 km/jam, dan 20/km perjam,” paparnya.
Alif menjelaskan, karena konstruksi terletak di persimpangan (junction), maka bisa dipastikan kecepatan kendaraan tidak tinggi. “Akhirnya kami lakukan dengan cara pengereman mendadak. Luas bidang roda truk itu melebihi luas setiap kotak batu, dan dari hasil tes tampak tidak ada pergerakan batu sedikitpun dari pengereman mendadak tersebut,” terangnya.
“Ketiga, yaitu tes tumbukan. Alatnya sebenarnya ada, namanya accelerometer, tapi itu mahal nyewanya. Maka kita lakukan sederhana saja, melalui pengamatan visual. Pada saat terjadi tumbukan terhadap konstruksi ini, dan terbukti konstruksinya masih stabil,” tutur Alif.
Alif mengaku cara sederhana yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk meyakinkan masyarakat. Meskipun sederhana, cara pengujian ini diklaim telah sesuai hasil studi banding dan kajian literatur.
“Proyek (Kayutangan Heritage) ini selesai sesuai target. Kami tadi sudah sepakat dengan Kasatlantas, tanggal 20 Desember harus sudah clean and clear. Sambil teman-teman Dishub dan Polresta mengeluarkan pengumuman, bahwa tanggal 21 Desember sudah bisa open traffic,” pungkasnya.
Reporter : MA Setiawan
Editor : Redaksi