![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2023/10/9F811ED7-F7DF-4046-A16D-919C33F90F47-1024x576.jpeg)
KOTA MALANG – malangpagi.com
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang akan melaksanakan pemasangan palang pintu di dua perlintasan kereta api pada tahun 2023 dengan alokasi dana sebesar Rp 480 juta. Tujuan dari instalasi palang pintu kereta api ini adalah untuk mencegah terjadinya insiden kecelakaan lalu lintas.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, pada dasarnya Kota Malang memiliki 11 perlintasan kereta api tanpa penjaga. Namun, rencana pemasangan palang pintu ini akan dijalankan dalam beberapa tahap.
“Dari total 11 perlintasan, dua perlintasan akan dipasang oleh Pemerintah Daerah, yaitu Pemkot Malang. Selanjutnya, dua perlintasan akan dikerjakan oleh pihak provinsi. Tiga perlintasan sudah ditutup oleh Balai Teknik Kereta Api Kementerian Perhubungan karena tidak memenuhi persyaratan. Sementara tiga lainnya akan ditutup, dan sisanya akan dikerjakan secara bertahap,” ucap Widjaya, Jumat (27/10/2023)
Dirinya menjelaskan dari dua perlintasan yang akan dipasang palang pintu, salah satunya berada di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, dan yang lainnya terletak di Jalan Plaosan, Kecamatan Blimbing. “Pemasangan di perlintasan yang ditangani oleh pihak provinsi juga akan dilakukan tahun ini. Namun, kami belum dapat menentukan target untuk tahun 2024, itu akan bergantung pada kondisi saat itu,” ujarnya.
Widjaya memaparkan dengan pemasangan palang pintu yang direncanakan, harapannya adalah memberikan rasa aman kepada pengendara. Selain itu, upaya ini juga bertujuan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan yang dapat berakibat fatal.
“Kami berharap agar situasi seperti yang baru-baru ini terjadi di Lamongan, di mana satu keluarga kehilangan nyawa karena tidak ada penjaga perlintasan kereta api, tidak terulang. Oleh karena itu, tanggung jawab pemerintah sangat diperlukan,” tandasnya. (YD)