
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen menyediakan hunian layak bagi warganya, meski dihadapkan dengan keterbatasan lahan.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, tantangan tersebut menjadi alasan utama perlunya menjalin kolaborasi strategis dengan Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Malang Raya.
Wahyu menjelaskan, pentingnya membangun sinergi antara pengembang dan pemerintah daerah dalam menyelaraskan pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan rumah.
“Dalam kolaborasi dengan REI ini banyak sektor yang menjadi sasaran. Sehingga, perlu adanya kesepahaman bersama. Karena bisa jadi wisata di Kota Batu, tinggal di Kabupaten Malang, dan bekerja atau kuliah di Kota Malang,” ujar Wahyu saat acara Halal Bihalal bersama REI Malang Raya di Hotel Grand Mercure Miramar, Selasa (15/4/2025).
Salah satu fokus utama dalam kolaborasi ini adalah menekan angka back log, yaitu selisih antara kebutuhan dan ketersediaan rumah.
Wahyu menyebut, upaya tersebut tak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak. Pihaknya membutuhkan kolaborasi lintas wilayah dan pemangku kepentingan agar solusi yang dihasilkan bersifat komprehensif.
“Kolaborasi ini, mari kita sama-sama wujudkan rumah itu, yang ketersediaan rumah untuk di Kota Malang, Kota Batu, di hadapan-hadapan Malang. Agar back log itu bisa kita minimalisir,” tuturnya.
Wahyu mengatakan, pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dan ketersediaan lahan dalam pembangunan hunian. Menurutnya, penyediaan rumah harus sejalan dengan tata kelola lingkungan yang baik, agar dampaknya tidak menimbulkan persoalan baru.
“Itu harus kita kolaborasikan bersama. Ada masalah perumahan, tentu seperti kita di Kota Malang misalkan, ketersediaan rumah harus kita siapkan. Tetapi kalau di atas juga tidak kita jaga, tentu nanti rumahnya sering banjir dan lain-lain,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua REI Malang Raya, Yunandi menegaskan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah. Ia menyebut bahwa kemudahan perizinan, kolaborasi promosi, dan akses terhadap program subsidi perumahan menjadi kunci pemerataan penyediaan hunian.
“Kami mendorong seluruh anggota untuk aktif berinovasi dan juga menjalin kemitraan dengan stakeholder. Harapannya, REI bisa terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor perumahan,” terangnya.
Yunandi menyambut baik keterbukaan Pemda Malang Raya terhadap kolaborasi. Menurutnya, pembangunan hunian harus mempertimbangkan keterkaitan antara Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, karena aktivitas masyarakat kerap lintas wilayah.
“Seperti kata Bapak Wali Kota Malang, bahwa lahan di wilayahnya cukup terbatas. Sehingga, bisa jadi untuk aktivitas pendidikan, kuliner, bisa ke Kota Malang, aktivitas wisata ke Kota Batu, dan hunian di Kabupaten Malang,” pungkasnya. (YD)