KOTA MALANG – malangpagi.com
Penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) untuk pembayaran di Kota Malang sepanjang 2023 mengalami peningkatan cukup signifikan. Menurut Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Malang, Dedy Prasetyo, hingga akhir triwulan ketiga 2023, jumlah transaksi nontunai menggunakan QRIS di Kota Malang mencapai Rp16,86 juta.
“Peningkatan sebesar mencerminkan kesadaran masyarakat akan manfaat transaksi tanpa tunai. QRIS memberikan kemudahan dalam bertransaksi, efisiensi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital,” ucap Dedy kepada Malang Pagi, Rabu (3/1/2024).
Berdasarkan data tersebut, Kota Malang menunjukkan perkembangan positif dalam mengadopsi teknologi pembayaran digital. “Dalam hal target, volume transaksi secara nasional di 2023 sebanyak Rp1 miliar, dan Kota Malang menyumbang sebesar 0,92 persen,” ungkapnya.
Dijelaskan Dedy, penggunaan QRIS di Kota Malang tidak hanya terbatas pada sektor retail dan restoran, tetapi di berbagai sektor usaha lainnya, termasuk transportasi dan pendidikan.
“Hingga triwulan 2 atau akhir Juni lalu, 531.621 pelaku usaha tercatata sebagai pengguna QRIS di Malang Raya. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 60 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya, yang sebanyak 322.430 pelaku usaha,” terang Dedy.
Hingga Juli 2023, transaksi melalui QRIS tercatat telah mencapai Rp153 miliar. Di mana 89,49 persen di antaranya berasal dari transaksi yang dilakukan oleh UMKM. Selain pedagang, pemerintah daerah juga menyediakan alternatif pembayaran nontunai, terutama untuk pembayaran pajak dan retribusi.
“Percepatan pertumbuhan penggunaan pembayaran non-tunai didukung oleh upaya sosialisasi yang terus digencarkan oleh BI Malang di wilayah kerjanya, yang mencakup 7 Kabupaten dan Kota,” pungkasnya. (MK/MAS)