KOTA MALANG – malangpagi.com
Peristiwa tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala beberapa waktu yang menjadi duka yang bekepanjangan di negara ini.
Yang mana, kondisi tersebut membuat empati di beberapa daerah untuk menggalang dana yang nantinya didonasikan untuk masyarakat korban bencana tsunami.
Rasa duka itu, juga dirasakan oleh masyarakat Kota Malang. Untuk itu, beberapa tokoh muda, budayawan, seniman, politikus, pengusaha serta Lintas Komunitas menggalang dana untuk didonasikan kepada masyarakat Palu dan Donggala, Sabtu (6/10/2018), di depan Musium Brawijaya kawasan Jalan Ijen Kota Malang.
Kordinator Penggalangan Dana, Imam Muslik, mengatakan bahwa mereka (korban tsunami) adalah “sedulur” (saudara), duka mereka duka kita semua.
“Mulai kejadian gempa di Lombok kita juga bergerak until menggalang bantuan dana, dan sekarang peristiwa tsunami di Palu dan Donggala kita akan terus bergerak untuk menggalang dana dari dermawan, diperuntukkan korban bencana,” ucap dia, Sabtu (6/10/2018), saat ditemui di lokasi.
Selain menggalang dana di jalan, ada bentuk barang yang dijual. 50 persen dari hasil penjualan didonasikan untuk korban bencana. Misalnya, buku karangan Mbah Dukun yang berjudul Malang Tempo Dulu, kaos, alat-alat rumah tangga.
“Dalam menggalang dana ini, kami dan teman-teman Lintas Komunitas tidak dengan cara yang wah dan tidak menggunakan panggung besar. Cukup dengan seperti ini, dekat dengan masyarakat, dan pergerakan semampunya,” ungkap Kordinator Malang Peduli Demokrasi ini.
Hasil dari Penggalangan dana ini, menurut dia, akan diserahkan langsung ke pemerintah untuk didonasikan. Soal jumlahnya, terbuka secara langsung yang nantinya akan di publikasikan lewat whatsapp juga media masa.
“Yang jelas, kita tidak pergi ke lokasi bencana. Tetapi, kita juga tidak pernah berhenti untuk menggalang dana,” tandas dia.
Disampaikan Imam Muslik, bahwa dirinya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang memberikan semua fasilitas Penggalangan dana secara gratis.
Selain itu, rasa terima kasih juga disampaikan untuk Budy Ayuga, Andrew Grotes, Fifien, teman-teman Komunitas Free Style M2X, Komunitas Penari Tradisional, Pelestari Budaya, Para Senior, Guest House Kertanegara, teman-teman Jeep, Kepolisian RI atas dukungan keamanannya.
“Allah yang mencatat sebagai kebaikan kita,” pungkas dia.
Reporter : Tikno
Editor : Putut