
KOTA MALANG – malangpagi.com
Tim basket putri Kota Malang sukses mengukir prestasi dengan meraih medali perak dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Di balik keberhasilan tersebut, nama Louisa Antoinette Anabella atau yang akrab disapa Annette, menjadi sorotan utama berkat penampilan gemilangnya sepanjang turnamen.
Pemain bernomor punggung sembilan ini menjadi motor permainan tim. Aksi-aksinya di lapangan sering kali mengundang decak kagum penonton, terutama saat melakukan permainan atraktif dan kolaborasi solid dengan rekan-rekan setimnya.
Dalam laga final menghadapi Kota Surabaya, Annette nyaris membawa Kota Malang ke podium tertinggi. Sayangnya, tembakan three-point krusialnya di detik akhir laga hanya meleset tipis dari ring.
Saat ini Annette tercatat sebagai pemain muda andalan klub basket Bimasakti Malang, dan terus menunjukkan perkembangan pesat dari waktu ke waktu. Sejumlah prestasi membuktikan kiprahnya bukanlah sekadar kejutan sesaat.
Ia pernah menyabet medali perunggu bersama Tim Jawa Timur di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2023, medali perunggu pada Kejurnas 3×3 di Makassar, serta medali emas pada Pra-Popnas di Kendari.
Tak hanya itu, Annette juga sukses membawa tim SMA Katolik Kolese Santo Yusup (Kosayu) Kota Malang menjadi juara 1 Developmental Basketball League (DBL) Region Malang tahun 2024. Tahun ini, ia kembali masuk dalam skuad utama di ajang bola basket pelajar terbesar di Indonesia.
“Kalau suka mulai kelas empat SD, tapi mulai fokus kelas satu SMP,” ujar Annette saat ditemui usai laga final Porprov, Senin (23/6/2025).
Ketertarikannya pada dunia basket sudah tumbuh sejak usia dini. Dukungan penuh dari orang tua menjadi fondasi penting dalam perjalanan karier basketnya. Meski demikian, dirinya tak mematok target tinggi soal masa depannya di dunia basket.
“Orang tua ngedukung penuh, semua kebutuhan termasuk peralatan olahraga semua tercukupi. Ke depannya, ngikut arus saja, lihat nanti,” ujarnya.
Menjelang Porprov IX, intensitas latihannya meningkat drastis. Dari yang awalnya tiga kali seminggu, menjadi latihan setiap hari. Setiap sesi berlangsung selama dua jam, sebagai bentuk totalitasnya mempersiapkan diri untuk tampil maksimal.
“Durasi latihannya dua jam, sebelum Porprov hanya tiga kali. Akhir-akhir ini setiap hari untuk tampil maksimal,” terang siswi SMAK Kosayu Malang yang baru saja naik ke kelas XII itu.
Soal bonus yang diterima dari raihan perak Porprov, Annette mengaku akan menabung dan menggunakannya untuk persiapan ajang berikutnya, termasuk DBL 2025.
“Ditabung sih, belum tahu digunakan untuk apa. Iya nanti ikut lagi DBL tahun depan,” ujarnya.
Sementara itu, Pelatih tim basket putri Kota Malang, Juni Adi Cahyanto, tak ragu menyebut Annette sebagai salah satu bakat besar Kota Malang yang layak diperhitungkan di masa depan.
Ia menyebut, dengan sederet pencapaian dan semangat pantang menyerah, masa depan Annette di dunia bola basket Indonesia tampak sangat menjanjikan.
“Semua tim yang saya miliki saat ini adalah bakat besar yang dimiliki Kota Malang, termasuk Annette. Saya meyakini, pada Porprov tahun depan Kota Malang dapat mendulang emas,” ungkap Juni. (YD)