
KOTA MALANG – malangpagi.com
Ratusan massa aksi demo dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan UU TNI yang baru saja disahkan oleh DPR RI. Mereka menduduki depan gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025) sejak pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan pantauan tim Malang Pagi, ratusan massa aksi tersebut melakukan aksi teatrikalnya dengan mencorat-coret aspal jalanan depan gedung DPRD Kota Malang.
Sejumlah tulisan dan poster pun diletakkan di jalanan. Seperti, “Supremasi Sipil”, Gusti Mboten Sare”, “Reneo Orba”, “Orde Baru Paling Baru” hingga “UU TNI Sah. UU Perampasan Aset Kapan?”.
Tak hanya aspal, mereka juga mencorat-coret tembok dan pagar gedung DPRD Kota Malang serta menempelkan berbagai poster yang sudah mereka siapkan.
Terlihat hanya ada sedikit penjagaan dari personel kepolisian maupun TNI.
Di sela-sela orasi, ratusan massa aksi demo melemparkan berbagai jenis petasan hingga yang ledakannya cukup besar. Mereka melemparkan ke dalam Gedung DPRD Kota Malang.
Kemudian, ada satu massa aksi yang juga membakar seragam loreng TNI sebagai bentuk penolakan mereka terhadap UU TNI.
“Melawan dan terus melawan, jangan sampai mereka mengembalikan kejayaan di masa orde baru di tanah kita masyarakat sipil,” ujar salah satu orator demo, Minggu (23/3/2025).
Ratusan massa aksi masih terus bertahan dan terus melempari gedung DPRD Kota Malang hingga terdengar suara pecahan kaca dari luar.
Mereka berkomitmen untuk terus berada di lokasi hingga adanya pembubaran paksa.
“Kita akan terus ada disini sampai kita dibubarkan!,” ucap salah satu orator.
Hingga pukul 17.52 WIB, ratusan massa aksi masih tetap bertahan di depan gedung DPRD Kota Malang. (Rz/YD)