KOTA MALANG – malangpagi.com
Salah satu parameter keberhasilan seorang Kepala Daerah maupun Kepala Negara adalah tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya. Tentunya, untuk mencapainya tak lepas dari setiap kebijakan yang diambil harus mengutamakan kepentingan rakyat.
Tidak mudah bagi seorang pemimpin untuk dapat mencapai keberhasilan yang diharapkan. Sehingga, mereka yang berhasil tentu akan menuai reputasi emas di masa kepemimpinannya.
Sejatinya, hal itu telah dirasakan oleh masyarakat Kota Malang di era Walikota Sugiyono, yang menjabat tahun 1973 hingga 1983.
Walikota yang lebih lekat dengan nama Ebes Sugiyono itu hingga kini masih dikenang sebagai sosok yang melegenda. Di masa kepemimpinan beliau, Kota Malang dikenal sebagai barometer musik rock dan olahraga tinju.
Sebagai wujud kecintaan pada sosok almarhum Ebes Sugiyono, yang meninggal pada 15 Agustus 2004 silam, warga Malang setiap tahunnya kerap menggelar peringatan mengenang kepemimpinan Ebes Arek Malang itu.
Bertempat di Sego Pithiek Stasiun, yang terletak di depan Stasiun Kota Baru Malang, Minggu (04/10/2020) berlangsung sebuah acara bertajuk “Nostalgia Romansa Malang Tempo Doeloe,” puluhan orang berkumpul untuk mengingat kembali Kota Malang di masa kepemimpinan Ebes.
Antusiasme warga dan para penggiat seni budaya Kota Malang yang hadir, menjadi bukti bahwa sosok Ebes sangat dihormati. Tampak pula di acara tersebut sejumlah tokoh dan organisasi, seperti salah satunya Pemuda Pancasila.
Egni Rumambi, istri Almarhum Ebes Sugiyono mengajak untuk membangkitkan semangat dan persatuan guna membangun Kota Malang, untuk meraih kejayaannya kembali seperti pada tahun 70-an.
“Sebagai kota dengan predikat kota pariwisata dan pendidikan, kita harus optimistis untuk membangkitkan kejayaan Kota Malang tercinta,” ujar Egni dalam sambutan.
Ia pun mengungkapkan bagaimana almarhum Ebes bisa begitu dicintai warganya. Setiap kebijakan dan keputusan yang diambil suaminya kala itu, selalu berdasarkan kepentingan rakyat. Sehingga banyak sekali potensi masyarakat yang kemudian berhasil dikembangkan.
“Saat itu, Kota Malang harum namanya lewat prestasi di bidang olahraga dan kesenian. Karena Ebes selalu mewadahi setiap potensi di segala bidang selalu untuk berkembang. Bisa dibilang, sinergi antarelemen masyarakat dan pemerintah daerah berjalan sangat baik,” tutur ibunda dari Eddy Rumpoko, Emmy Sugiarti, Jantje Rijanto, Emma Sugiastuti, dan Agus Sugiarto itu.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika juga melayangkan pujian kepada sosok Ebes Sugiyono. Baginya, beliau adalah seorang legenda Kota Malang yang patur dihargai.
“Kita harus selalu mengingat perjuangan beliau. Ebes Sugiyono adalah wujud pemimpin panutan, yang berhasil membuat hubungan masyarakat dan pemerintah berjalan tanpa sekat. Begitu merakyat” ujarnya saat ditemui Malang Pagi.
Ketua Panitia, Dani menjelaskan bahwa kegiatan “Nostalgia Romansa Malang Tempo Doeloe” adalah bentuk kecintaan masyarakat kepada sosok Ebes Sugiyono.
“Awalnya, acara direncanakan berlangsung sederhana. Mengingat situasi pandemi Covid-19 belum usai. Jumlah undangan yang hadir sebenarnya sudah dibatasi. Namun di luar dugaan, antusiasme warga sangat tinggi. Meskipun begitu, kami tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” papa Dani.
Editor : Redaksi