KOTA MALANG – malangpagi.com
Kecamatan Lowokwaru menggelar kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Malang tahun 2023, pada Kamis (10/2/2022).
Tercatat terlontar sebanyak 862 usulan dari Kecamatan Lowokwaru. Dengan rincian, 63 persen merupakan usulan program fisik, dan 37 persen lainnya adalah usulan program non fisik.
“Ada banyak usulan, tapi kami buatkan skala prioritas. Prioritas menjadi sebuah keniscayaan. Utamakan yang berdampak luas, terintegrasi, dan selaras dengan agenda daerah,” ucap Walikota Malang, Sutiaji yang hadir secara virtual dalam Musrenbang tersebut.
Sutiaji pun memaparkan, usulan-usulan Musrenbang yang tidak dapat terakomodir APBD Kota Malang akan dialihkan ke Musrenbang TSP [Tanggung Jawab Sosial Perusahaan].
“Nantinya usulan-usulan yang tidak diakomodir, yang tidak bisa dibangun oleh APBD, itu tetap ada ruang. Yaitu lewat Musrenbang TSP. Ini sudah berjalan dengan bagus,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Lowokwaru, Joao Maria Gomes De Carvalho memaparkan bahwa sejumlah permasalahan masih mendera wilayahnya. Antara lain banjir, perekonomian utamanya penguatan UMKM, serta kemacetan.
Menanggapi paparan tersebut, Walikota mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berkolaborasi dengan salah satu universitas di Kota Malang, terkait kajian penambahan underpass guna mengurai kemacetan kota.
Selain itu, Sutiaji juga menegaskan akan menambah infrastruktur berupa jembatan. “Ini yang sudah dilaksanakan di 2021, termasuk di Lowokwaru. Kami bangun Jembatan Tlogomas,” ungkapnya.
Di samping itu, terkait penguatan UMKM, pemulihan ekonomi pasca pandemi ,serta pemantapan industri kreatif masyarakat dan kemandirian sosial ekonomi, telah menjadi salah satu arah kebijakan di 2023.
“Saya sering sampaikan ke Camat dan Lurah, jika ada kegiatan, mamin [makan dan minum] bisa cari dari UMKM milik masyarakat. Karena uang yang kita belanjakan ini berasal dari rakyat. Maka kita kembalikan lagi ke rakyat,” tuturnya.
Orang nomor satu di Kota Malang itu tak lupa mengapresiasi warga kecamatan Lowokwaru, yang menurutnya semakin melek literasi dalam berpartisipasi dalam pembangunan daerah.
Menurutnya, literasi yang baik ini akan memajukan masyarakat setempat. “Hampir mayoritas perguruan tinggi ada di Lowokwaru. Untuk itu kita kuatkan bersama-sama. Mudah-mudahan masyarakat Lowokwaru semakin terliterasi terkait pemberdayaan, apapun itu. Ini modal membangun literasi dan mensyiarkan kebaikan di era digital,” pungkas Sutiaji. (Yudis/MAS)