![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2022/09/Mini-Art-1.jpg)
KOTA MALANG – malangpagi.com
Meski telah memasuki hari keenam, antusiame pengunjung pameran lukisan di Dewan Kesenian Malang masih cukup tinggi, Kamis (8/9/2022). Tak kurang 250 karya dari 124 perupa terpajang apik. “Mengusung tajuk Paint It B(l)ack, seniman dapat menggambarkan peristiwa kelam terjadinya bencana,” ungkap Akhmadi Budi Santoso, selaku kurator dalam pameran tersebut.
“Paint It B(l)ack sendiri diambil dari lagu band Rolling Stones pada 1966, yang menggambarkan ungkapan duka mendalam dan rasa marah atas kehilangan seseorang,” tambahnya.
Pria gondrong yang akrab disapa Lek Budi itu pun memaparkan bahwa makna bencana begitu luas. “Bencana menjadi tema dalam pameran seni rupa Mini Art Malang #3 (MAM#3) ini. Karena dalam kehidupan manusia, suka duka, kemalangan, keberuntungan, musibah dan berkah datang silih berganti. Manusia tidak bisa terhindar dari musibah atau bencana,” jelasnya.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2022/09/Mini-Art-2.jpg)
Menurutnya, bencana tidak hanya datang dari alam, namun sering juga akibat ulah manusia sendiri. Terjadinya gunung meletus, gempa bumi, banjir, kekeringan, tsunami, badai, ataupun terjadinya perang, konflik sosial, terorisme, kebakaran, hingga wabah penyakit, semuanya berdampak buruk bagi manusia. “Dari sinilah, seniman dapat menuangkan makna bencana, berdasarkan imajinasi, kreasi, dan sudut pandang masing-masing,” terang Budi.
Dalam pameran ini, para seniman menginterpretasikan bencana dalam kanvas berukuran 50 x 40 cm. Pengunjung akan disajikan lukisan kebakaran hutan, perang, tsunami, kesendirian, bahkan depresi.
Lewat pameran ini, ujar Budi, setidaknya ada harapan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat lewat karya. “Di mana kita dapat mendengarkan penderitaan dan tragedi manusia, dan mengambil tindakan nyata untuk menyembuhkan luka, serta membangun kesadaran untuk peduli pada bencana dan pencegahan bencana,” bebernya
Salah satu pengunjung, Evi mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi gelaran ini lantaran menutnya cukup seru dan menarik. “Saya sebenarnya bukan orang yang menikmati seni banget. Hanya suka melihat pameran seperti ini,” ujar mahasiswi Universitas Brawijaya tersebut.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2022/09/Mini-Art-3.jpg)
Dirinya pun menyarankan agar informasi terkait pameran semacam ini lebih dipublikasikan melalui media sosial, agar anak-anak muda tahu dan ikut menikmati karya seni rupa ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Malang, Bobby Nugroho menyebut pameran ini dapat menggambarkan perkembangan kesenirupaan kontemporer yang ada di Kota Malang saat ini.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, kekaryaan sebenarnya yang ditampilkan di pameran Mini Art Malang 2022 ini sudah sangat layak untuk disandingkan di level nasional maupun internasional. “Yang masih harus dibenahi pada kemasan acara. Karena masih belum semeriah karya yang ditampilkan,” ucapnya.
Menurut Bobby, pengunjung yang disasar masih dari kalangan lokal saja. “Seyogyanya dengan karya yang berkualitas, seperti yang ditampilkan di Mini Art Malang ini, panitia dapat mendatangkan pengunjung dari luar kota,” ujar Bobby
Pameran yang digelar pada 3–12 September 2022 ini dapat dinikmati mulai pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB. (Har/MAS)