
KAB. MALANG – malangpagi.com
Safari Ramadan PT Anugerah Citra Abadi (ACA) yang dikemas dalam Pekan Islami XVIII terus berlansung. Di hari ketiga ini, Komisaris Utama, Iwan Kurniawan mendapat berbagai curahan hati (curhat) dari pengasuh dan fatayat dari Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Kedatangan Iwan Kurniawan beserta rombongan langsung disambut meriah oleh anak-anak yatim piatu yang memadati Pendopo Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Usai penampilan dari DIKTI Entertainment dan Kultum yang diberikan oleh KH Kholili, Komisaris PT ACA ini langsung menyapa ratusan anak-anak yang hadir.
Di penghujung acara, Iwan Kurniawan mendapat curhatan dari para pengasuh dan fatayat PAC setempat.
Dian, Warga Desa Pringgondani, Kecamatan Bantur yang hadir dalam Pekan Islami ke XVIII tersebut berkesempatan mengutarakan keluh kesahnya selama menjadi pengasuh kepada Iwan Kurniawan.
Baru-baru ini, Dian telah ditinggal pergi oleh sang suami untuk selama-lamanya. Ia bertanggung jawab mengasuh anak tunggalnya yang masih kecil sendirian.
“Berbagai usaha telah saya lakukan untuk menghidupi anak. Saya belum sempat membahagiakan anak saya, tetapi bapak Iwan melalui santunan ini sudah memberi kebahagiaan untuk anak saya. Terima kasih bapak Iwan beserta PT Anugerah Citra Abadi,” ujar Dian sambil meneteskan air mata.
Tak hanya Dian, Ketua Ranting Fatayat Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Marhati juga berkesempatan mengeluarkan keluh kesah dan sarannya kepada Komisaris Utama PT ACA.
Ia mengatakan, pada Pekan Islami di tahun selanjutnya, PT ACA dapat melibatkan anak dhuafa yang ada di Kecamatan Dampit, khususnya Desa Rejoyoso. Dikarenakan, lanjut Marhati, banyak anak dhuafa yang tinggal bersama kakek-neneknya juga mengalami kesulitan.
“Kami memohon kepada bapak Iwan untuk melibatkan anak dhuafa. Karena, banyak anak-anak yang ditinggal pergi orang tuanya tetapi bukan meninggal, itu juga mengalami kesulitan. Di Desa Rejoyoso, mereka banyak yang hidup dengan kakek neneknya,” tuturnya.
Tak hanya itu, Marhati juga mengeluhkan terkait perjalanan menuju tempat Pekan Islami ke XVIII ini. Dikatakannya, ada salah satu desa yang harus menempuh jarak jauh karena jembatan di wilayah setempat terputus.
“Tadi ada yang mengeluhkan tentang perjalanan menuju ke Pendopo Kecamatan ini. Karena, harus menempuh perjalanan jauh melewati Gunung Geger Pagak,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Komisaris Utama, Iwan Kurniawan menanggapi hal-hal tersebut. Iwan menyetujui saran dari fatayat yang melibatkan anak-anak dhuafa di Kecamatan Bantur untuk mengikuti Pekan Islami di tahun berikutnya.
“Saya setuju dengan itu (pelibatan anak dhuafa). Nanti, saya minta fatayat atau panitia untuk mendata anak-anak dhuafa agar bisa diikutkan di tahun depan. Untuk keluhan perjalanan, ini sekalian ada pak Camat Bantur. Nanti bisa segera dikomunikasikan kepada bapak Bupati Malang,” ujar pengusaha properti terbesar seKota Malang itu. (YD)